Warga AS Terinfeksi Virus Corona Diduga Melebihi 20 Juta Orang
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Warga Amerika Serikat (AS) yang terinfeksi virus Corona diduga melebihi dari 20 juta orang. Angka ini 10 kali lipat lebih besar dari data resmi pemerintahan.
Hal ini disampaikan oleh Para pakar pemerintah. Pejabat AS menyatakan prediksi itu menunjukkan banyak orang tanpa gejala sedang atau telah terjangkit penyakit itu.
“Perkiraan dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) itu berdasarkan tes serologi yang digunakan untuk menentukan keberadaan antibodi yang menunjukkan apakah seseorang telah terkena penyakit itu,” ungkap para pejabat AS.
Para pejabat itu menyatakan perkiraan itu berdasarkan jumlah kasus yang diketahui, antara 2,3 juta dan 2,4 juta, dikalikan dengan rata-rata tingkat antibodi yang terlihat dari tes serologi, sekitar rata-rata 10 hingga 1.
“Jika Anda gandakan kasus-kasus dengan rasio itu, itulah tempat Anda mendapat angkat 20 juta,” kata seorang pejabat.
Jika benar, perkiraan itu akan menunjukkan persentase kematian di AS akibat virus itu jauh lebih rendah dari yang diduga. Lebih dari 120.000 warga AS meninggal akibat COVID-19 sejak pandemi itu muncul awal tahun ini.
Perkiraan itu muncul saat para pejabat pemerintah menyatakan banyak kasus baru pada orang muda yang tidak menunjukkan gejala dan mungkin tidak tahu mereka terjangkit.
“Orang muda tanpa gejala, tapi yang memiliki kontak rutin dengan populasi rawan, harus lebih aktif melakukan tes untuk memastikan mereka tidak menyebarkannya,” ungkap para pejabat itu.
“Kami telah mendengar dari Florida dan Texas bahwa sekitar setengah kasus baru yang dilaporkan adalah orang di bawah umur 35 tahun, dan banyak dari mereka yang tanpa gejala,” papar pejabat itu.
CDC telah mengirim 40 tim respon untuk membantu mengatasi wabah itu. (Lihat Infografis: 5 Provinsi Dengan Angka Kematian Covid-19 Terbesar di Indonesia)
Lebih dari 36.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan di penjuru AS pada Rabu (24/6), yang muncul di berbagai negara bagian yang telah terhindar dari wabah awal atau lebih cepat mencabut pembatasan.
Hal ini disampaikan oleh Para pakar pemerintah. Pejabat AS menyatakan prediksi itu menunjukkan banyak orang tanpa gejala sedang atau telah terjangkit penyakit itu.
“Perkiraan dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) itu berdasarkan tes serologi yang digunakan untuk menentukan keberadaan antibodi yang menunjukkan apakah seseorang telah terkena penyakit itu,” ungkap para pejabat AS.
Para pejabat itu menyatakan perkiraan itu berdasarkan jumlah kasus yang diketahui, antara 2,3 juta dan 2,4 juta, dikalikan dengan rata-rata tingkat antibodi yang terlihat dari tes serologi, sekitar rata-rata 10 hingga 1.
“Jika Anda gandakan kasus-kasus dengan rasio itu, itulah tempat Anda mendapat angkat 20 juta,” kata seorang pejabat.
Jika benar, perkiraan itu akan menunjukkan persentase kematian di AS akibat virus itu jauh lebih rendah dari yang diduga. Lebih dari 120.000 warga AS meninggal akibat COVID-19 sejak pandemi itu muncul awal tahun ini.
Perkiraan itu muncul saat para pejabat pemerintah menyatakan banyak kasus baru pada orang muda yang tidak menunjukkan gejala dan mungkin tidak tahu mereka terjangkit.
“Orang muda tanpa gejala, tapi yang memiliki kontak rutin dengan populasi rawan, harus lebih aktif melakukan tes untuk memastikan mereka tidak menyebarkannya,” ungkap para pejabat itu.
“Kami telah mendengar dari Florida dan Texas bahwa sekitar setengah kasus baru yang dilaporkan adalah orang di bawah umur 35 tahun, dan banyak dari mereka yang tanpa gejala,” papar pejabat itu.
CDC telah mengirim 40 tim respon untuk membantu mengatasi wabah itu. (Lihat Infografis: 5 Provinsi Dengan Angka Kematian Covid-19 Terbesar di Indonesia)
Lebih dari 36.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan di penjuru AS pada Rabu (24/6), yang muncul di berbagai negara bagian yang telah terhindar dari wabah awal atau lebih cepat mencabut pembatasan.
(agn)