Jelang Idul Adha Harga Bawang, Cabai, dan Tomat di Sulut Turun

Jum'at, 08 Juli 2022 - 14:56 WIB
loading...
Jelang Idul Adha Harga Bawang, Cabai, dan Tomat di Sulut Turun
Harga bawang, cabai, dan tomat mengalami penurunan menjelang perayaan Idul Adha. Foto/Ilustrasi
A A A
MANADO - Menjelang perayaan Idul Adha, sejumlah harga kebutuhan pokok di Sulawesi Utara (Sulut), justru mengalami penurunan. Penurunan harga kebutuhan pokok ini, terjadi pada komoditas bawang, cabai, dan tomat.



Pada minggu pertama Juli 2022, harga cabai rawit tercatat turun menjadi Rp71.350, per kg sebelumnya pada minggu ke empat Juni 2022 harganya mencapai Rp82.150. Sementara harga bawang merah dari sebelumnya Rp73.150 per kg, turun menjadi Rp71.750 per kg.



Kepala Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Sulut, Arbonas Hutabarat mengatakan, lebih khusus di Kota Manado, rata-rata harian harga kebutuhan pokok untuk komoditas bawang, cabai dan tomat telah menunjukkan tren penurunan.



"Sebagai salah satu kesepakatan pertemuan TPID pada tanggal 29 Juni 2022, dan persiapan menjelang HBKN Idul Adha, TPID Sulut turun ke pasar utama di Kota Manado, untuk memantau kondisi dan kendala di lapangan secara langsung," kata Arbonas, Jumat (8/7/2022).

Hal itu kata dia dilakukan sebagai pertimbangan apabila diperlukan respons lebih lanjut dari TPID, untuk melakukan intervensi distribusi dan pasokan kebutuhan pokok dari luar daerah.

Lebih lanjut kata Arbonas, sebagai komoditas yang masuk dalam kategori volatile food (pangan bergejolak), pergerakan harga bawang merah, cabai dan tomat memang terjadi secara natural, baik karena faktor musiman, meningkatnya permintaan menjelang HBKN, permasalahan yang tidak terduga (bencana) dan permasalahan lain yang terjadi pada masing-masing daerah.



Kenaikan harga bawang merah, cabai rawit, dan tomat di Sulut juga terjadi didorong oleh peningkatan harga di sentra pemasok serta tingginya harga di daerah sekitar Sulut, sehingga pasokan cenderung mengalir ke luar daerah.

Hal tersebut tidak lepas dari kondisi cuaca yang kurang kondusif sehingga berpengaruh terhadap tidak optimalnya produksi bawang merah, cabai, dan tomat. "Di samping itu, petani juga mengeluhkan adanya kenaikan harga pupuk yang dalam jangka panjang, tren proteksionisme dan restriksi ekspor pupuk dari Tiongkok, Rusia, dan Ukraina juga akan berdampak terhadap produksi," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5369 seconds (0.1#10.140)