ASN Ikut Deklarasi Tim Tomy Satria-Andi Makkasau, Bawaslu Diminta Bertindak
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bulukumba , diminta tidak tutup mata dan tebang pilih melakukan penindakan terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat politik praktis.
Desakan tersebut disampaikan Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba, Muhammad Jafar terkait dugaan keterlibatan Kepala Bidang Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), Siti Isniyah dalam agenda politik bakal pasangan calon kepala daerah Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau.
Baca Juga: Dapat Rekomendasi PKB, TSY-Makassau Cukupkan Syarat Pencalonan
"Kopel meminta Bawaslu untuk melakukan klarifikasi terhadap oknum ASN tersebut. Ini sesuai dengan kewenangan Bawaslu dalam melakukan pengawasan terhadap netralitas ASN," katanya, Kamis (25/6/2020).
Dugaan keterlibatan Siti Isniyah itu tak lepas dari foto-foto yang beredar di media sosial Facebook. Di situ terlihat Siti Isniyah yang merupakan istri dari Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulinato ikut serta dalam deklarasi tim pemenangan di Kecamatan Bulukumpa, Rabu 24 Juni lalu.
"Bawaslu tidak boleh tutup mata soal ini, apalagi yang bersangkutan merupakan pejabat yang seharusnya menjadi contoh untuk seluruh ASN di Bulukumba. Bawaslu harus bertindak," harap Jafar.
Selain itu, menurut Jafar deklarasi yang dilakukan Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau tidak lagi peduli dengan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 saat ini.
"Kedua dalam foto tersebut terlihat peserta dan oknum ASN itu tidak lagi peduli terhadap protokol kesehatan dalam masa pendemi COVID-19, yaitu tidak ada jaga jarak dan juga terlihat beberapa peserta yang tdak menggunakan masker," ujarnya.
Selain dihadiri langsung Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau, kegiatan deklarasi tersebut juga dihadiri anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba dari partai PKB dan PDIP. Hal itu dianggap tidak memberikan edukasi yang baik untuk masyarakat.
"Parahnya lagi karena dihadiri oleh anggota DPRD dari PDIP dan PKB, yang sepertinya mereka telah mengajarkan pada kami (masyarakat) betapa tidak pentingnya lagi protokol kesehatan (jaga jarak dan masker) di keramaian. Padahal kita tahu bersama bahwa pasien COVID-19 di Bulukumba terus meningkat," ungkapnya.
Baca Juga: Usai PDIP, Giliran PBB Beri Rekomendasi untuk Tomy Satria-Andi Makkassau
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bulukumba, Ambo Radde Djunaedi menyampaikan bahwa saat ini Panwaslu Kecamatan telah melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pengkajian.
"Teman-teman Panwaslu Kecamatan sudah melakukan pengawasan di kegiatan itu. Dan saat ini mereka saat ini melakukan penelusuran dan pengkajian yang hasilnya nanti diserahkan kepada Bawaslu Kabupaten," singkatnya.
Desakan tersebut disampaikan Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba, Muhammad Jafar terkait dugaan keterlibatan Kepala Bidang Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), Siti Isniyah dalam agenda politik bakal pasangan calon kepala daerah Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau.
Baca Juga: Dapat Rekomendasi PKB, TSY-Makassau Cukupkan Syarat Pencalonan
"Kopel meminta Bawaslu untuk melakukan klarifikasi terhadap oknum ASN tersebut. Ini sesuai dengan kewenangan Bawaslu dalam melakukan pengawasan terhadap netralitas ASN," katanya, Kamis (25/6/2020).
Dugaan keterlibatan Siti Isniyah itu tak lepas dari foto-foto yang beredar di media sosial Facebook. Di situ terlihat Siti Isniyah yang merupakan istri dari Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulinato ikut serta dalam deklarasi tim pemenangan di Kecamatan Bulukumpa, Rabu 24 Juni lalu.
"Bawaslu tidak boleh tutup mata soal ini, apalagi yang bersangkutan merupakan pejabat yang seharusnya menjadi contoh untuk seluruh ASN di Bulukumba. Bawaslu harus bertindak," harap Jafar.
Selain itu, menurut Jafar deklarasi yang dilakukan Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau tidak lagi peduli dengan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 saat ini.
"Kedua dalam foto tersebut terlihat peserta dan oknum ASN itu tidak lagi peduli terhadap protokol kesehatan dalam masa pendemi COVID-19, yaitu tidak ada jaga jarak dan juga terlihat beberapa peserta yang tdak menggunakan masker," ujarnya.
Selain dihadiri langsung Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau, kegiatan deklarasi tersebut juga dihadiri anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba dari partai PKB dan PDIP. Hal itu dianggap tidak memberikan edukasi yang baik untuk masyarakat.
"Parahnya lagi karena dihadiri oleh anggota DPRD dari PDIP dan PKB, yang sepertinya mereka telah mengajarkan pada kami (masyarakat) betapa tidak pentingnya lagi protokol kesehatan (jaga jarak dan masker) di keramaian. Padahal kita tahu bersama bahwa pasien COVID-19 di Bulukumba terus meningkat," ungkapnya.
Baca Juga: Usai PDIP, Giliran PBB Beri Rekomendasi untuk Tomy Satria-Andi Makkassau
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bulukumba, Ambo Radde Djunaedi menyampaikan bahwa saat ini Panwaslu Kecamatan telah melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pengkajian.
"Teman-teman Panwaslu Kecamatan sudah melakukan pengawasan di kegiatan itu. Dan saat ini mereka saat ini melakukan penelusuran dan pengkajian yang hasilnya nanti diserahkan kepada Bawaslu Kabupaten," singkatnya.
(luq)