Emak-emak Geruduk Balai Desa, Tuntut Penuntasan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Keterbelakangan Mental
loading...
A
A
A
CIAMIS - Lambatnya penuntasan kasus pelecehan seksual terhadap anak yang mengalami keterbelakangan mental, membuat puluhan emak-emak di Kabupaten Ciamis, berang. Mereka menggeruduk balai desa, menuntut penuntasan kasus pelecehan seksual tersebut.
Puluhan emak-emak mendatangi Balai Desa Cipapar, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, sebagai wujud solidaritas kepada korban pelecehan seksual. Aksi pelecehan seksual itu, dilakukan empat orang paruh baya, yang juga merupakan warga Desa Cipapar.
Emak-emak itu menggeruduk balai desa, sambil membawa berbagai tulisan yang berisi menuntut keadilan dan mempertanyakan proses hukum terhadap kasus pelecehan seksual, kepada Kepala Desa Cipapar, yang melakukan mediasi dan islah di Polsek Banjarsari.
Menurut salah seorang warga Desa Cipapar, Yeni Sumarni, warga merasa resah karena kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak tersebut hingga kini belum juga dituntaskan. "Aksi solidaritas ini, sebagai bentuk keprihatinan atas pelecehan seksual yang menimpa gadis keterbelakangan mental," ungkapnya.
Sementara itu, Panit 1 Unit reskrim Polsek Banjarsari, Bripka Agus mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual tersebut masih dalam tahap penyelidikan. "Kami sempat menangkap para terduga pelaku, namun tidak melakukan penahanan setelah ada musyawarah dan islah yang juga dihadiri kepala desa," tegasnya.
Puluhan emak-emak mendatangi Balai Desa Cipapar, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, sebagai wujud solidaritas kepada korban pelecehan seksual. Aksi pelecehan seksual itu, dilakukan empat orang paruh baya, yang juga merupakan warga Desa Cipapar.
Emak-emak itu menggeruduk balai desa, sambil membawa berbagai tulisan yang berisi menuntut keadilan dan mempertanyakan proses hukum terhadap kasus pelecehan seksual, kepada Kepala Desa Cipapar, yang melakukan mediasi dan islah di Polsek Banjarsari.
Menurut salah seorang warga Desa Cipapar, Yeni Sumarni, warga merasa resah karena kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak tersebut hingga kini belum juga dituntaskan. "Aksi solidaritas ini, sebagai bentuk keprihatinan atas pelecehan seksual yang menimpa gadis keterbelakangan mental," ungkapnya.
Sementara itu, Panit 1 Unit reskrim Polsek Banjarsari, Bripka Agus mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual tersebut masih dalam tahap penyelidikan. "Kami sempat menangkap para terduga pelaku, namun tidak melakukan penahanan setelah ada musyawarah dan islah yang juga dihadiri kepala desa," tegasnya.
(eyt)