Kementan Pastikan Stok Hewan Kurban untuk Idul Adha Tahun Ini Aman
loading...
A
A
A
"Pertama, hewan kurban harus kuat dan sehat. Kalau ada gejala klinis ringan, misalnya mulutnya mengeluarkan air liur, tapi masih kelihatan gagah, bisa," imbuhnya.
Kedua, kalau ada hewan kurban yang sudah mulai kelihatan flu berat, misalnya sudah letih lesu, tidak punya nafsu makan, terus air liurnya keluar, tapi masih bisa makan, bisa dikurbankan.Tapi kalo sudah lemah, kelihatan kurus, maka itu tidak sah untuk dikurbankan.
"Ketiga, kalau ada yang sakit, tapi cepat disuntik vaksin kemudian sembuh, ya itu saat dikurbankan dengan rentang waktu penyembelihannya tentu 10-13 Dzulhijah, artinya di hari tasyrik,” jelasnya.
Keempat, kalau sapi sakit kemudian sembuh. Tapi sembuhnya sudah di luar tanggal 10-13 Dzulhijah atau di luar hari tasrik, maka tidak sah sebagai kurban. Atau hanya sebagai sedekah biasa.
"Jadi kalo ada sapi yang sulit disembuhkan, cepat-cepat disembelih dan dimasak dengan cara sesuai standar kesehatan. Oleh karena itu, saya katakan jangan khawatir," imbuhnya.
Kedua, kalau ada hewan kurban yang sudah mulai kelihatan flu berat, misalnya sudah letih lesu, tidak punya nafsu makan, terus air liurnya keluar, tapi masih bisa makan, bisa dikurbankan.Tapi kalo sudah lemah, kelihatan kurus, maka itu tidak sah untuk dikurbankan.
"Ketiga, kalau ada yang sakit, tapi cepat disuntik vaksin kemudian sembuh, ya itu saat dikurbankan dengan rentang waktu penyembelihannya tentu 10-13 Dzulhijah, artinya di hari tasyrik,” jelasnya.
Keempat, kalau sapi sakit kemudian sembuh. Tapi sembuhnya sudah di luar tanggal 10-13 Dzulhijah atau di luar hari tasrik, maka tidak sah sebagai kurban. Atau hanya sebagai sedekah biasa.
"Jadi kalo ada sapi yang sulit disembuhkan, cepat-cepat disembelih dan dimasak dengan cara sesuai standar kesehatan. Oleh karena itu, saya katakan jangan khawatir," imbuhnya.
(don)