Angka Kasus Positif COVID-19 di Bulukumba Capai 99 Orang

Kamis, 25 Juni 2020 - 14:18 WIB
loading...
Angka Kasus Positif...
Kasus Corona di Kabupaten Bulukumba terus meningkat. Hingga kini sudah tercatat 99 kasus. Foto: Ilustrasi
A A A
BULUKUMBA - Kasus positif COVID-19 di Bulukumba terus mengalami peningkatan, Berdasarkan laporan hasil swab per hari ini Kamis, (25/06/2020) terjadi penambahan terbanyak sejak kasus positif pertama yaitu 25 orang, sehingga total kasus positif di Bulukumba sebanyak 99 orang.

Jubir COVID-19 Bulukumba Daud Kahal menuturkan, pertambahan ini bisa ditandai bahwa tracing kontak yang dilakukan secara massif bisa kita ketahui hasilnya dan bisa kita lakukan upaya atau strategi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 .



“Saat ini Gugus Tugas mempersiapkan langkah strategi untuk penanganan pengendalian laju pertambahan kasus positif di Bulukumba ,” beber Daud Kahal, Kamis, (25/06/2020).

Kepala Dinas Kominfo ini mengharapkan, jumlah kasus yang hampir 100 positif sudah menjadi warning bagi semua pihak dan masyarakat agar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Oleh karena jika protokol kesehatan diabaikan maka tingkat penularannya juga akan sulit dikendalikan.

“Mari kita saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan setiap saat,” ajak Daud Kahal.

Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali saat ini telah menjalani isolasi mandiri dan meminta untuk dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR). Sehingga dilakukan pengambilan sampel swab.

Bupati dua periode itu mengatakan, selaku pejabat publik dirinya menjadi garda terdepan yang kerap terjun langsung ke lapangan, termasuk menangani dan membantu masyarakat yang terpapar COVID-19 .

Sehingga, dirinya mengaku penting untuk melakukan tes PCR, karena resiko terpapar juga sangat tinggi.

“Tidak menutup kemungkinan ikut terpapar, maka saya meminta rapid test dan sekaligus swab test. Sampel swab langsung bawa ke Makassar oleh tim TGC dan ditunggu hasilnya. Mohon doa ta, semoga baik-baik saja,” kata Sukri Sappewali.



Sukri Sappewali membeberkan betapa sakitnya pengambilan sampel swab tersebut.

"Saya rapid test negatif tapi sekalian PCR jadi di swab juga. Darah di sedot, tenggorokan di korek-korek diambil lendir ada sejengkal masuk. Baru hidung juga dimasukkan kapas, bikin mual-mual dan sakit,” jelas Sukri Sappewali.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)