3 Bulan Solar Langka, Ratusan Nelayan Natuna Tak Dapat Melaut
loading...
A
A
A
NATUNA - Nasib tragis dialami ratusan nelayan di Kabupaten Natuna. Sejak tiga bulan terakhir, mereka kesulitan mendapatkan solar. Akibatnya, mereka tidak memiliki penghasilan karena tak dapat melaut.
Ratusan perahu nelayan hanya bisa sandar di pelabuhan, dan tak dapat beroperasi. "Kalau kelangkaan solar sudah dirasakan nelayan sejak bulan Maret, dan sampai sekarang masih sulit," ujar Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Henri, Senin (27/6/2022).
Para nelayan hanya mendapatkan jatah solar sebanyak 30 liter per hari. Menurut Henri kalau hanya mendapatkan jatah solar 30 liter per hari, maka hanya bisa digunakan untuk melaut selama enam jam saja.
Henri menambahkan, langkanya solar ini membuat nelayan kehilangan penghasilan. Biasanya, para nelayan ini bisa mendapatkan penghasilan satu ton ikan, sekarang mereka tak dapat melaut dan harus kerja serabutan.
SPBU yang menjual solar khusus nelayan juga selalu tutup, dan tidak menyediakan solar. Sementara, apabila membeli solar eceren sangat memberatkan para nelayan, karena harganya terlalu tinggi.
Ratusan perahu nelayan hanya bisa sandar di pelabuhan, dan tak dapat beroperasi. "Kalau kelangkaan solar sudah dirasakan nelayan sejak bulan Maret, dan sampai sekarang masih sulit," ujar Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Henri, Senin (27/6/2022).
Para nelayan hanya mendapatkan jatah solar sebanyak 30 liter per hari. Menurut Henri kalau hanya mendapatkan jatah solar 30 liter per hari, maka hanya bisa digunakan untuk melaut selama enam jam saja.
Henri menambahkan, langkanya solar ini membuat nelayan kehilangan penghasilan. Biasanya, para nelayan ini bisa mendapatkan penghasilan satu ton ikan, sekarang mereka tak dapat melaut dan harus kerja serabutan.
SPBU yang menjual solar khusus nelayan juga selalu tutup, dan tidak menyediakan solar. Sementara, apabila membeli solar eceren sangat memberatkan para nelayan, karena harganya terlalu tinggi.
(eyt)