30 Tahun Tak Direnovasi, Musala Al-Amin di Cianjur Memprihatinkan
loading...
A
A
A
CIANJUR - Musala Al-Amin yang berdiri tahun 1990 di Kampung Legokjamu, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat kondisinya kini memprihatinkan. Jamaah khawatir musala akan ambruk saat sedang digunakan.
Yayat Syahron dari tim ACT Cianjur mengatakan Kampung Legokjamu berada di daerah Cianjur Selatan. Untuk mencapai lokasi ini memakan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat Kecamatan Cibinong atau sekitar 5 jam dari pusat Kabupaten Cianjur menggunakan kendaraan roda empat.
Sejak berdiri, tambah Yayat, musala Al-Amin belum pernah direnovasi. Dinding musala yang terbuat dari bilik bambu sudah banyak yang bolong. Lantai musala yang terbuat dari kayu juga rawan ambrol sehingga harus dilapisi triplek.
“Kalau hujan air masuk dari dinding yang bolong dan atap yang bocor. Jadi sehabis hujan, warga harus bersih-bersih musala dulu sebelum salat,” ujar Yayat dikutip Senin (20/6/2022).
Selain bangunan utama musala yang sudah tidak layak, kondisi fasilitas MCK musala Al-Amin lebih memprihatinkan. Dinding toilet ditutup bilik bambu dan kain sarung.
“MCK musala Al-Amin juga digunakan oleh delapan KK yang tinggal di sekitar musala dan belum punya toilet. Di toilet pula jemaah berwudu. Sehingga keberadaan musala ini sangatlah penting bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, insyaAllah ACT-MRI Cianjur berikhtiar untuk membangun kembali Musala Al-Amin dan juga fasilitas sanitasi untuk wudu dan MCK.
Sahabat Dermawan juga bisa ikut membantu membangun musala Al-Amin dengan menyalurkan dukungannya melalui laman Indonesia Dermawan.
Yayat Syahron dari tim ACT Cianjur mengatakan Kampung Legokjamu berada di daerah Cianjur Selatan. Untuk mencapai lokasi ini memakan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat Kecamatan Cibinong atau sekitar 5 jam dari pusat Kabupaten Cianjur menggunakan kendaraan roda empat.
Sejak berdiri, tambah Yayat, musala Al-Amin belum pernah direnovasi. Dinding musala yang terbuat dari bilik bambu sudah banyak yang bolong. Lantai musala yang terbuat dari kayu juga rawan ambrol sehingga harus dilapisi triplek.
“Kalau hujan air masuk dari dinding yang bolong dan atap yang bocor. Jadi sehabis hujan, warga harus bersih-bersih musala dulu sebelum salat,” ujar Yayat dikutip Senin (20/6/2022).
Selain bangunan utama musala yang sudah tidak layak, kondisi fasilitas MCK musala Al-Amin lebih memprihatinkan. Dinding toilet ditutup bilik bambu dan kain sarung.
“MCK musala Al-Amin juga digunakan oleh delapan KK yang tinggal di sekitar musala dan belum punya toilet. Di toilet pula jemaah berwudu. Sehingga keberadaan musala ini sangatlah penting bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, insyaAllah ACT-MRI Cianjur berikhtiar untuk membangun kembali Musala Al-Amin dan juga fasilitas sanitasi untuk wudu dan MCK.
Sahabat Dermawan juga bisa ikut membantu membangun musala Al-Amin dengan menyalurkan dukungannya melalui laman Indonesia Dermawan.
(shf)