BKKBN Kembali Raih Penghargaan Tertinggi Dunia Bidang Kependudukan Setelah 33 Tahun

Selasa, 14 Juni 2022 - 19:51 WIB
loading...
BKKBN Kembali Raih Penghargaan...
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof Muhammad Rizal Martua Damanik saat menerima penghargaan dari Eksekutif Director UNFPA Kantor Pusat PBB New York, Dr Natalia Kanem kepada BKKBN di New York, Amerika Serikat. Foto
A A A
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berhasil meraih penghargaan tertinggi dunia, dalam bidang Kependudukan yaitu The 2022 United Nations Population Award (UNPA) untuk kategori Institusi, Senin (13/06/22).

BKKBN sebagai perwakilan Indonesia telah berhasil menyisihkan kandidat lain yang berasal dari 193 negara anggota PBB. Indonesia pernah menerima UNPA yaitu Presiden RI ke 2 Soeharto pada 33 tahun lalu tepatnya tahun 1989.

Penyerahan Penghargaan UNPA kepada Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, melalui Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof Muhammad Rizal Martua Damanik, diserahkan oleh Eksekutif Director UNFPA Kantor Pusat PBB New York, Dr Natalia Kanem kepada BKKBN di New York, Amerika Serikat.



Prof Rizal Damanik mengucapkan rasa terimakasihnya atas penyerahan penghargaan ini. Ia mengatakan, BKKBN merasa sangat terhormat menerima Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2022 tersebut.

Dirinya mengatakan BKKBN juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan kepada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia di New York, dan United Nations Population Fund (UNFPA) Country Office Indonesia atas dukungan dan kerjasamanya sehingga prestasi penting ini dapat diraih.

"BKKBN didirikan sebagai tindak lanjut dari gerakan KB yang telah berkontribusi pada pembangunan nasional dan internasional,” kata Prof Rizal Damanik.

Pada Pembangunan Nasional, kata dia, dalam lima dekade terakhir, BKKBN telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana di Indonesia. "Hal ini berdampak pada penurunan tajam TFR di Indonesia dari 5,6 menjadi 2,2 anak per wanita selama tahun 1970-an hingga 2000-an,” ungkap Prof Rizal Damanik.

Selain itu, lanjut dia, pertumbuhan penduduk Indonesia menurun dari 2,31% per tahun pada 1971–1980 menjadi 1,25% per tahun pada 2010–2020, lalu mengurangi dampaknya terhadap layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

"Perubahan jumlah penduduk ini pada akhirnya membawa perbaikan taraf hidup di Indonesia”, imbuh Prof. Rizal Damanik.

Sebagai informasi, Komite untuk Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNPA memilih pemenang Penghargaan tersebut yang terdiri dari sepuluh perwakilan Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (Pantai Gading, Republik Fiji, Gambia, Islandia, Republik Indonesia, Lebanon, Republik Liberia, Panama, Rumania, dan Republik Trinidad dan Tobago) dipilih oleh Dewan Ekonomi dan Sosial untuk masa jabatan tiga tahun (2022-2025).

Para Nominasi yang diusulkan untuk mendapatkan Penghargaan dari Negara anggota PBB dapat diusulkan oleh Pemerintah Negara Anggota; Organisasi antar pemerintah yang terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan kependudukan; Organisasi non-pemerintah terkait kependudukan yang memiliki status konsultatif dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa; Akademisi Profesor universitas kependudukan atau institusi terkait kependudukan; Penerima Penghargaan.



Executive Director UNFPA Pusat di New York Natalia Kanem mengatakan Indonesia melalui koordinasi BKKBN dan Kementerian Luar Negeri serta Perwakilan Tetap Republik Indonesia mengusulkan BKKBN mewakili delegasi Republik Indonesia sebagai nominasi untuk bersaing meraih penghargaan Penghargaan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNPA dengan nominasi lainnya yang telah diusulkan

"Saya turut bangga untuk BKKBN atas diraihnya UNPA kali ini. BKKBN merupakan instansi di Indonesia yang berkontribusi dalam penerapan Keluarga Berencana. Selain itu, BKKBN juga terlibat dalam Kerjasama Selatan Selatan dalam hal pelatihan dan membimbing para pakar kependudukan yang melibatkan organisasi non pemerintah dan berbasis agama tentang masalah kependudukan", ungkap Natalia.

Pada 6 April 2022, dalam pertemuan Commission of the UNPA 2022 di New York, BKKBN telah berhasil memenangkan UNPA di Kategori Institusi. BKKBN berhasil memperoleh dukungan 6 dari 9 voters (melewati simple majority), menyisihkan perwakilan institusi dari RRT, Meksiko, Nepal, Filipina, dan Spanyol.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani, menyebutkan penghargaan ini menjadi penyemangat bagi pelaksanaan program Bangga Kencana ke depan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BKKBN dalam menyukseskan Program Bangga Kencana kedepan, khususnya dalam menurungkan angka Stunting yang ditargetkan pada angka 14 persen di tahun 2024,” ujar Andi Rita.

Penghargaan ini merupakan apresiasi PBB atas kinerja BKKBN dalam pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), dimana BKKBN dinilai berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak lewat program KB dengan pengaturan kelahiran anak.



Andi Rita menyebutkan keberhasilan pelaksanaan Program Bangga Kencana tidak lepas dari komitmen, dukungan, dan sinergitas bersama pemerintah dan mitra kerja dalam pelaksanaan program dilapangan.

“Kita berharap prestasi-prestasi lain dapat kita capai bersama kedepan, tentunya dengan dukungan dan sinergitas bersama seluruh pihak dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana, utama dalam mencapai target Stunting turun menjadi 14% di tahun 2024,” harap Andi Rita.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2936 seconds (0.1#10.140)