Pelaku Aborsi 7 Janin Sendiri di Makassar Bakal Diberi Konseling
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, bakal memberikan bantuan konseling terhadap pelaku perempuan yang melakukan aborsi tujuh janinnnya sendiri.
Kepala Dinas PPPA Makassar Achi Soleman mengaku siap dalam memberikan bantuan konseling dikarenkan dirinya dalam melihat kasus tersebut, bukan hanya dari status pelaku perempuan melainkan ia melihat dari perspektif perlindungan terhadap perempuan .
"Terkait kasus yang viral ini (aborsi 7 janin) kami dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar dalam hal ini layangan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Makassar akan siap memberikan bantuan konseling," kata dia.
Menurut dia, dalam kasus tersebut perlu diberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh pelaku , keliru karena pergaulan bebas dan berisiko yang mengesampingkan dari pemahaman nilai-nilai agama.
"Ini yang mesti kita lihat bahwa pergaulan bersiko ini mengakibatkan dampak terburuk bagi perempuan utamanya dampak sosial dan dampak mental sendiri bagi perempuan itu," ucapnya.
Dirinya juga bilang, atas peristiwa tersebut DPPPA Kota Makassar, akan bergandengan tangan dengan psikiater dan psikolog yang ada dilayanan UPT DPPA. "Kami siap untuk melakukan pendampingan kepada pelaku. Kami akan membentuk tim khusus untuk konseling bagi (pelaku) perempuan," tandasnya.
Sementara, jajaran Polrestabes Makassar berhasil mengungkap kasus aborsi tersebut dengan total 7 jasad janin bayi di wilayah Paccerakkang, Daya, Makassar.
Tujuh janin itu milik pasangan sejoli NM dan SM yang disimpan di dalam kotak makanan. Hal tersebut mengundang keprihatinan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Hariyanto menyayangkan perlakuan dari kedua tersangka berinisial NM dan SP itu.
Dirinya beranggapan, hal tersebut tak perlu terjadi, mengingat itu merupakan tindakan kriminal dan dilarang keras oleh agama. "Tentunya hal ini kami sangat sayangkan, dan kami prihatin atas apa yang telah dilakukan pasangan sejoli NM dan SP. Di mana ketujuh jasad janin bayi yang seharusnya diberi kesempatan untuk hidup, malah dengan sengaja dibunuh dan disimpan di kotak makanan," ujarnya.
Kombes Budhi berharap, kasus seperti itu tidak lagi terjadi, peran serta seluruh elemen, baik masyarakat, orang tua, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota serta TNI-Polri sangat penting.
"Kita semua berharap agar kasus seperti ini tidak lagi terulang, peran serta seluruh elemen, masyarakat, orang tua, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota serta TNI-Polri sangatlah penting," lanjutnya.
Diketahui, pasangan NM dan SP masih berstatus mahasiswa-mahasiswi. Menurut Kombes Budhi, bebasnya hubungan suami-istri di kalangan pelajar adalah pemicu terjadinya tindakan-tindakan kriminal. Olehnya itu, edukasi dari orang tua kepada anak, edukasi dari tempat mereka menimba ilmu perlu ditingkatkan.
"Kuncinya adalah edukasi dari orang tua, edukasi dari tempat mereka menimba ilmu sangat penting, agar kalangan pelajar mengertibahwa dengan pergaulan bebas, maka tindakan-tindakan kriminal bisa dengan mudah tumbuh, pengaruh lingkungan juga adalah faktor pendukung," tambahnya.
Lihat Juga: Keji! Dapat Bisikan Gaib, Nurman Aniaya Mantan Istri yang Hamil 6 Bulan hingga Janin Meninggal
Kepala Dinas PPPA Makassar Achi Soleman mengaku siap dalam memberikan bantuan konseling dikarenkan dirinya dalam melihat kasus tersebut, bukan hanya dari status pelaku perempuan melainkan ia melihat dari perspektif perlindungan terhadap perempuan .
"Terkait kasus yang viral ini (aborsi 7 janin) kami dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar dalam hal ini layangan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Makassar akan siap memberikan bantuan konseling," kata dia.
Menurut dia, dalam kasus tersebut perlu diberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh pelaku , keliru karena pergaulan bebas dan berisiko yang mengesampingkan dari pemahaman nilai-nilai agama.
"Ini yang mesti kita lihat bahwa pergaulan bersiko ini mengakibatkan dampak terburuk bagi perempuan utamanya dampak sosial dan dampak mental sendiri bagi perempuan itu," ucapnya.
Dirinya juga bilang, atas peristiwa tersebut DPPPA Kota Makassar, akan bergandengan tangan dengan psikiater dan psikolog yang ada dilayanan UPT DPPA. "Kami siap untuk melakukan pendampingan kepada pelaku. Kami akan membentuk tim khusus untuk konseling bagi (pelaku) perempuan," tandasnya.
Sementara, jajaran Polrestabes Makassar berhasil mengungkap kasus aborsi tersebut dengan total 7 jasad janin bayi di wilayah Paccerakkang, Daya, Makassar.
Tujuh janin itu milik pasangan sejoli NM dan SM yang disimpan di dalam kotak makanan. Hal tersebut mengundang keprihatinan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Hariyanto menyayangkan perlakuan dari kedua tersangka berinisial NM dan SP itu.
Dirinya beranggapan, hal tersebut tak perlu terjadi, mengingat itu merupakan tindakan kriminal dan dilarang keras oleh agama. "Tentunya hal ini kami sangat sayangkan, dan kami prihatin atas apa yang telah dilakukan pasangan sejoli NM dan SP. Di mana ketujuh jasad janin bayi yang seharusnya diberi kesempatan untuk hidup, malah dengan sengaja dibunuh dan disimpan di kotak makanan," ujarnya.
Kombes Budhi berharap, kasus seperti itu tidak lagi terjadi, peran serta seluruh elemen, baik masyarakat, orang tua, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota serta TNI-Polri sangat penting.
"Kita semua berharap agar kasus seperti ini tidak lagi terulang, peran serta seluruh elemen, masyarakat, orang tua, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota serta TNI-Polri sangatlah penting," lanjutnya.
Diketahui, pasangan NM dan SP masih berstatus mahasiswa-mahasiswi. Menurut Kombes Budhi, bebasnya hubungan suami-istri di kalangan pelajar adalah pemicu terjadinya tindakan-tindakan kriminal. Olehnya itu, edukasi dari orang tua kepada anak, edukasi dari tempat mereka menimba ilmu perlu ditingkatkan.
"Kuncinya adalah edukasi dari orang tua, edukasi dari tempat mereka menimba ilmu sangat penting, agar kalangan pelajar mengertibahwa dengan pergaulan bebas, maka tindakan-tindakan kriminal bisa dengan mudah tumbuh, pengaruh lingkungan juga adalah faktor pendukung," tambahnya.
Lihat Juga: Keji! Dapat Bisikan Gaib, Nurman Aniaya Mantan Istri yang Hamil 6 Bulan hingga Janin Meninggal
(agn)