Permintaan Meningkat, Waskita Beton Precast Terus Genjot Produksi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Mendukung proyek strategis pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur , PT Waskita Beton Precast Tbk memiliki investasi berupa plant yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Saat ini perusahaan tercatat memiliki 9 plant, di mana 5 plant yang telah terintegrasi dalam Plant Integrasi Jawa Barat (Plant Sadang, Plant Cibitung, Plant Subang, Plant Kalijati, dan Plant Karawang). Dan4 plant berikutnya yaitu Plant Bojonegara, Plant Klaten, Plant Prambon Sidoarjo dan Plant Gasing.
“Hingga saat ini total kapasitas produksi WSBP sebesar 3,7 juta ton/tahun,” ungkap President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Jalan Trans Jawa Selatan Dapat Pendanaan Syariah Rp2 Triliun
Dia menerangkan, sejalan dengan berbagai proyek yang tengah dikerjakan dan didapat oleh perusahaan, berdampak pada adanya aktivitas produksi di seluruh plant.
Berbagai produk precast yang berkualitas diproduksi di plant ini di antaranya Spun pile hingga diameter 1,2 m, girder (PCI, PCU, PCT, Box girder), CCSP, FCSP, Full slab, RC Pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435 dan 1067, dan tiang listrik beton.
Melalui plant-plant ini WSBP mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari
pemerintah, BUMN, dan swasta. “Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja WSBP untuk semakin bertumbuh,” kata Poerbayu.
Bukan itu saja. Waskita Beton juga akan melakukan improvement untuk meningkatkan utilitas dan mampu memproduksi inovasi produk lainnya. Waskita Beton juga siap untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek yang juga merupakan Proyek investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya proyek tol trans Jawa dan Sumatera.
Adapun ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian yaitu Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunde– Manyar dan satu ruas tol di Pulau Sumatera yaitu tol Kayu Agung – Palembang – Betung. Waskita Beton juga menyuplai produk untuk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan dan bandara.
Adapun proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah disuplai oleh WSBP dan ke depannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru bagi perusahaan. Hingga triwulan I Tahun 2022, WSBP masih memiliki nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,58 triliun.
Dalam mendukung percepatan proses pengiriman produk ke proyek, 2 plant milik WSBP yaitu Plant Gasing dan Plant Bojonegara memiliki dermaga sendiri yang difungsikan untuk pengiriman produk melalui jalur laut.
Dermaga yang sudah ada di area plant nantinya juga akan dilakukan improvement yang digunakan untuk loading-unloading material dan produk. Begitu pula dalam proses aktivitas bisnis dan operasional, WSBP selalu memastikan prosedur HSE berjalan dengan baik terutama mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko pada setiap proses kerja serta disosialisasikan kepada seluruh pegawai baik di kantor pusat maupun pekerja di lapangan.
Lihat Juga: Pertama di NTT, Pupuk Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 KM
Saat ini perusahaan tercatat memiliki 9 plant, di mana 5 plant yang telah terintegrasi dalam Plant Integrasi Jawa Barat (Plant Sadang, Plant Cibitung, Plant Subang, Plant Kalijati, dan Plant Karawang). Dan4 plant berikutnya yaitu Plant Bojonegara, Plant Klaten, Plant Prambon Sidoarjo dan Plant Gasing.
“Hingga saat ini total kapasitas produksi WSBP sebesar 3,7 juta ton/tahun,” ungkap President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Jalan Trans Jawa Selatan Dapat Pendanaan Syariah Rp2 Triliun
Dia menerangkan, sejalan dengan berbagai proyek yang tengah dikerjakan dan didapat oleh perusahaan, berdampak pada adanya aktivitas produksi di seluruh plant.
Berbagai produk precast yang berkualitas diproduksi di plant ini di antaranya Spun pile hingga diameter 1,2 m, girder (PCI, PCU, PCT, Box girder), CCSP, FCSP, Full slab, RC Pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435 dan 1067, dan tiang listrik beton.
Melalui plant-plant ini WSBP mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari
pemerintah, BUMN, dan swasta. “Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja WSBP untuk semakin bertumbuh,” kata Poerbayu.
Bukan itu saja. Waskita Beton juga akan melakukan improvement untuk meningkatkan utilitas dan mampu memproduksi inovasi produk lainnya. Waskita Beton juga siap untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek yang juga merupakan Proyek investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya proyek tol trans Jawa dan Sumatera.
Adapun ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian yaitu Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunde– Manyar dan satu ruas tol di Pulau Sumatera yaitu tol Kayu Agung – Palembang – Betung. Waskita Beton juga menyuplai produk untuk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan dan bandara.
Adapun proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah disuplai oleh WSBP dan ke depannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru bagi perusahaan. Hingga triwulan I Tahun 2022, WSBP masih memiliki nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,58 triliun.
Dalam mendukung percepatan proses pengiriman produk ke proyek, 2 plant milik WSBP yaitu Plant Gasing dan Plant Bojonegara memiliki dermaga sendiri yang difungsikan untuk pengiriman produk melalui jalur laut.
Dermaga yang sudah ada di area plant nantinya juga akan dilakukan improvement yang digunakan untuk loading-unloading material dan produk. Begitu pula dalam proses aktivitas bisnis dan operasional, WSBP selalu memastikan prosedur HSE berjalan dengan baik terutama mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko pada setiap proses kerja serta disosialisasikan kepada seluruh pegawai baik di kantor pusat maupun pekerja di lapangan.
Lihat Juga: Pertama di NTT, Pupuk Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 KM
(msd)