Korban Pengeroyokan 20 Orang di Holywings Jogja Ternyata Anak Komisaris Utama Bank Jatim

Minggu, 05 Juni 2022 - 12:27 WIB
loading...
Korban Pengeroyokan 20 Orang di Holywings Jogja Ternyata Anak Komisaris Utama Bank Jatim
Bryan Yoga Kusuma korban pengeroyokan 20 orang di HolyWings Jogjakarta ternyata anak pejabat, Dia adalah anak Komisaris Utama Bank Jatim, Suprajarto.Foto/ilustrasi
A A A
SLEMAN - Bryan Yoga Kusuma korban pengeroyokan 20 orang di HolyWings Jogjakarta ternyata anak pejabat, Dia adalah anak Komisaris Utama Bank Jatim, Suprajarto. Dia mantan direktur utama salah satu bank BUMN.

Perwakilan keluarga, Anung Prajotho saat dikonfirmsi sindonews.com membenarkannya. "Iya benar. Komisaris Utama Bank Jatim," terang Anung, Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Brutal! Bryan Yoga Kusuma Diduga Dikeroyok 20 Orang di Holywings Jogja

Suprajarto ditetapkan menjadi Komisaris Utama Bank Jatim dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2021 (RUPST TB 2021), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), Kamis (17/3/2022).

Diketahui, Bryan Yoga Kusuma diduga mengalami pengeroyokan yang dilakukan 20 orang di areal Wolywings Jogja pada Sabtu (4/6/2022) dinihari. Korban Bryan mengalami luka cukup serius di wajah dan beberapa bagian tubuhnya.

Luka yang dialami Bryan di antaranya, kedua mata lebam, wajahnya terluka parah, terutama pipi kiri dan dagu. Tak hanya itu, Bryan juga terluka di dada hingga perut seperti luka bakar. Lengan kanan atas juga seperti terluka bakar.

Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus pengeroyokan ini ke pihak berwajib. "Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak berwajib," terang Anung Prajotho, perwakilan keluarga korban saat dihubungi, Minggu (5/6/2022).

Anung menceritakan, penganiayaan ini berawal pada Jumat (3/6/2022) sekitar pukul 23.30 WIB saat Bryan dan empat temannya, yaitu Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan mengunjungi HolyWings Jogja di Jalan Magelang, Kutu Asem, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.



Dalam keterangan tertulisnya, Anung menyebutkan, Sabtu (4/6/2022) dinihari sekira pukul 02.00 WIB, Bryan terlibat perkelahian dengan seseorang dengan inisial C. Selanjutnya C memanggil temannya, L.

Menurut Anung, kedua orang itu kemudian mengumpulkan satuan pengamanan, preman dan tukang parkir untuk memprovokasi Bryan. “Bryan dihajar selama 1 jam oleh sekitar 20 orang dan ada oknum polisi yang terlibat,” kata dia.

Anung menuturkan, ketika pertikaian mereda, C dan L menawarkan untuk menyelesaikan masalah itu di Polres Sleman. Saat di kantor polisi itu penganiayaan terhadap Bryan malah berlanjut. “Saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan,” kata dia.

Anung mengatakan Albert sempat meminta pertolongan dari polisi lain di Polres, namun didiamkan. Anung mengatakan pihak keluarga baru mengetahui keadaan Bryan pada Sabtu pagi, 4 Juni 2022. Bryan sedang dirawat di RSUD Sleman.

“Pihak keluarga sangat menyayangkan, bahwa tidak seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di HolyWings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga,” kata dia.

Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai saat dihubungi SINDOnews menjelaskan terkait dugaan tindak pidana pengeroyokan/penganiayaan terhadap Bryan Yoga Kusuma.

Achmad Imam Rifai menyatakan, Reskrim Polres Sleman telah melakukan pengecekan terhadap korban. Pengecekan dilakukan pada Sabtu (4/6/2022) pukul 11.00 WIB di IGD RSUD Sleman
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3385 seconds (0.1#10.140)