Cegah Corona, Pengelola Pasar Andir Atur Ganjil-Genap bagi Pedagang
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT APJ, pengelola Pasar Andir, Jalan Ciroyom, Kota Bandung, telah membuka kembali pasar tradisional tersebut sejak Minggu 13 Juni 2020 setelah sempat tutup beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah kerumunan orang atau pembeli sekaligus mengantisipasi penularan virus Corona (COVID-19), pengelola menerapkan sistem ganjil-genap bagi kios-kios yang beroperasi. (BACA JUGA: 3 Begal Sadis Bersenjata Golok Buat Resah Warga Bandung Diringkus )
Staf PT APJ Ade Kusmawijaya mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membatasi jumlah pedagang yang buka sebesar 30% dari kapasitas normal. Karena itu, pengelola Pasar Andir menerapkan sistem ganjil-genap. (BACA JUGA: Tarif Tes Corona Tinggi Timbulkan Dugaan Ambil Kesempatan )
"Pemerintah hanya memperbolehkan 30 persen pedagang dari kapasitas. Karena itu, kami menerapkan ganjil-genap sesuai tanggal dan nomor kios untuk meminimalisasi kerumunan massa," kata Ade di Pasar Andir, Selasa (23/6/2020). (BACA JUGA: Update Corona Jabar: Pasien Sembuh Tembus 7 Kali Lipat dari Meninggal )
Ade mengemukakan, sistem ganjil-genap yang dimaksud adalah, pedagang yang beroperasi dibagi menjadi dua tanggal. Ada pedagang yang beroperasi pada tanggal genap dan ada yang ganjil.
"Misalnya pada Minggu 13 Juni 2020, itukan ganjil. Nah yang boleh buka berarti kios dengan nomor ganjil. Besoknya tanggal genap. Nah kios yang bernomor genap yang buka. Sedangkan yang bernomor ganjil tutup," ujar Ade.
Ade menuturkan, kebijakan ganjil genap untuk tiap kios, juga sebagai langkah antisipasi kecemburuan. Pasalnya, jika menerapkan 30 persen, dapat terjadi keributan antarpedagang.
"Kalau ikuti pemerintah, hanya 30 persen. Sedangkan di pasar ini ada 2500 kios lebih. Kan tidak semuanya buka, bisa terjadi kecemburuan sosial. Makanya kami terapkan sistem ganjil-genap biar adil," tutur dia.
Selain sistem ganjil genap, ungkap Ade, untuk mengantisipasi Corona, pengelola Pasar Andir juga menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Pedagang dan karyawan harus mengenakan masker dan menyediakan hand sanitizer. Kios-kios pun harus dilengkapi dengan penyekat plastik untuk menjaga jarak.
"Kami hanya membuka tiga pintu. Sedangkan yang lainnya ditutup. Kami juga mengimbau pedagang menolak pembeli yang tidak menggunakan masker. Jika tidak, pedagang harus menyiapkan masker bagi para pembelinya," tandas Ade.
Untuk mencegah kerumunan orang atau pembeli sekaligus mengantisipasi penularan virus Corona (COVID-19), pengelola menerapkan sistem ganjil-genap bagi kios-kios yang beroperasi. (BACA JUGA: 3 Begal Sadis Bersenjata Golok Buat Resah Warga Bandung Diringkus )
Staf PT APJ Ade Kusmawijaya mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membatasi jumlah pedagang yang buka sebesar 30% dari kapasitas normal. Karena itu, pengelola Pasar Andir menerapkan sistem ganjil-genap. (BACA JUGA: Tarif Tes Corona Tinggi Timbulkan Dugaan Ambil Kesempatan )
"Pemerintah hanya memperbolehkan 30 persen pedagang dari kapasitas. Karena itu, kami menerapkan ganjil-genap sesuai tanggal dan nomor kios untuk meminimalisasi kerumunan massa," kata Ade di Pasar Andir, Selasa (23/6/2020). (BACA JUGA: Update Corona Jabar: Pasien Sembuh Tembus 7 Kali Lipat dari Meninggal )
Ade mengemukakan, sistem ganjil-genap yang dimaksud adalah, pedagang yang beroperasi dibagi menjadi dua tanggal. Ada pedagang yang beroperasi pada tanggal genap dan ada yang ganjil.
"Misalnya pada Minggu 13 Juni 2020, itukan ganjil. Nah yang boleh buka berarti kios dengan nomor ganjil. Besoknya tanggal genap. Nah kios yang bernomor genap yang buka. Sedangkan yang bernomor ganjil tutup," ujar Ade.
Ade menuturkan, kebijakan ganjil genap untuk tiap kios, juga sebagai langkah antisipasi kecemburuan. Pasalnya, jika menerapkan 30 persen, dapat terjadi keributan antarpedagang.
"Kalau ikuti pemerintah, hanya 30 persen. Sedangkan di pasar ini ada 2500 kios lebih. Kan tidak semuanya buka, bisa terjadi kecemburuan sosial. Makanya kami terapkan sistem ganjil-genap biar adil," tutur dia.
Selain sistem ganjil genap, ungkap Ade, untuk mengantisipasi Corona, pengelola Pasar Andir juga menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Pedagang dan karyawan harus mengenakan masker dan menyediakan hand sanitizer. Kios-kios pun harus dilengkapi dengan penyekat plastik untuk menjaga jarak.
"Kami hanya membuka tiga pintu. Sedangkan yang lainnya ditutup. Kami juga mengimbau pedagang menolak pembeli yang tidak menggunakan masker. Jika tidak, pedagang harus menyiapkan masker bagi para pembelinya," tandas Ade.
(awd)