Update Corona Jabar: Pasien Sembuh Tembus 7 Kali Lipat dari Meninggal
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat menunjukkan perkembangan menggembirakan.
Terbukti, hingga Senin (22/6/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh mencapai lebih dari tujuh kali lipat dibandingtotal pasien yang meninggal dunia. (BACA JUGA: 190 Anak Terpapar COVID-19, Pengunjung Mal di Kota Bandung Tak Ada Batas Usia )
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, tingginya jumlah pasien sembuh membuat tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar pun terus menurun. (BACA JUGA: Tekan Penyebaran Corona, Emil Minta Warga Jakarta Tidak ke Puncak )
"Sudah 7 kali lipat tingkat kesembuhan daripada kematian. Tingkat keterisian rumah sakit pun terus menurun, tinggal 27,64 persen," kata Kang Emil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (22/6/2020). (BACA JUGA: Labkesda Jabar Targetkan Uji 150 Ribu Sampel Swab Test )
Kabar menggembirakan lainnya, ujar Kang Emil, yakni tingkat infeksi COVID-19 di Jabar pun terus menurun. Menurutnya, mengacu pada kajian WHO, tingkat infeksi di Jabar kini hanya 6,6 persen.
"Tingkat infeksi di Jabar hanya 6,6 persen dibanding provinsi di (pulau) Jawa, ada yang sampai 30 persen. Dengan tingkat infeksi sangat rendah ini, tingkat risiko (infeksi) di Jabar turun lagi ke ranking 28 dari 34 provinsi di Indonesia," ujar Gubernur.
Sementara itu, berdasarkan data statistik yang ditampilkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), Senin (22/6/2020) pukul 19.14 WIB, jumlah pasien sembuh memang sudah lebih dari tujuh kali lipat pasien meninggal dunia. (BACA JUGA: Bio Farma Bakal Gunakan Fasilitas Flu Burung Percepat Produksi PCR COVID-19 )
Berdasarkan data statistik tersebut, jumlah pasien sembuh mencapai 1.287 orang atau bertambah 24 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sementara pasien meninggal dunia sebanyak 171 orang dan penambahannya nihil.
Meski begitu, masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 baru di Jabar sebanyak 17 kasus. Sehingga, total kasus positif COVID-19 di Jabar mencapai 2.865 orang.
Dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, jumlah pasien aktif COVID-19 di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini tersisa 1.407 orang atau berkurang 7 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebar di 27 kabupaten/kota dimana Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kota Bandung tetap menjadi daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif terbanyak. Di Kota Depok, total kasus positif COVID-19 tercatat 666 kasus, disusul Kota Bekasi 510 kasus, dan Kota Bandung 345 kasus.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 227 kasus disusul Kabupaten Bekasi 214 kasus, Kota Bogor 139 kasus, Kabupaten Bandung 97 kasus, Kota Cimahi 90 kasus, Kabupaten Bandung Barat 68 kasus, dan Kabupaten Subang 55 kasus.
Lalu, di Kota Sukabumi 48 kasus, Kabupaten Sukabumi 29 kasus, Kabupaten Purwakarta 27 kasus, Kota Tasikmalaya 26 kasus, Kabupaten Karawang 25 kasus, Kabupaten Garut 25, Kabupaten Indramayu 22 kasus.
Kabupaten Cianjur 18 kasus, Kabupaten Kuningan 16 kasus, Kabupaten Sumedang 13 kasus, Kabupaten Cirebon 13 kasus, Kabupaten Ciamis 13 kasus, dan Kota Cirebon 11 kasus.
Lalu, Kabupaten Pangandaran 10 kasus, Kota Banjar 8 kasus, dan Kabupaten Majalengka 5 kasus. Sementara daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 paling sedikit di Jabar tetap ditempati Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 4 kasus.
Laman Pikobar juga mengoreksi data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP). Total ODP tercatat 54.000 orang dimana 51.171 orang atau 94,76 persen di antaranya telah selesai dipantau dan 2.829 orang atau 5,24 persen lainnya masih dalam pemantauan.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini tercatat 9.915 orang dimana 8.796 orang atau 88,71 persen di antaranya telah selesai menjalani pengawasan dan 1.119 orang atau 11,29 persen lainnya masih dalam pengawasan.
Terbukti, hingga Senin (22/6/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh mencapai lebih dari tujuh kali lipat dibandingtotal pasien yang meninggal dunia. (BACA JUGA: 190 Anak Terpapar COVID-19, Pengunjung Mal di Kota Bandung Tak Ada Batas Usia )
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, tingginya jumlah pasien sembuh membuat tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar pun terus menurun. (BACA JUGA: Tekan Penyebaran Corona, Emil Minta Warga Jakarta Tidak ke Puncak )
"Sudah 7 kali lipat tingkat kesembuhan daripada kematian. Tingkat keterisian rumah sakit pun terus menurun, tinggal 27,64 persen," kata Kang Emil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (22/6/2020). (BACA JUGA: Labkesda Jabar Targetkan Uji 150 Ribu Sampel Swab Test )
Kabar menggembirakan lainnya, ujar Kang Emil, yakni tingkat infeksi COVID-19 di Jabar pun terus menurun. Menurutnya, mengacu pada kajian WHO, tingkat infeksi di Jabar kini hanya 6,6 persen.
"Tingkat infeksi di Jabar hanya 6,6 persen dibanding provinsi di (pulau) Jawa, ada yang sampai 30 persen. Dengan tingkat infeksi sangat rendah ini, tingkat risiko (infeksi) di Jabar turun lagi ke ranking 28 dari 34 provinsi di Indonesia," ujar Gubernur.
Sementara itu, berdasarkan data statistik yang ditampilkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar), Senin (22/6/2020) pukul 19.14 WIB, jumlah pasien sembuh memang sudah lebih dari tujuh kali lipat pasien meninggal dunia. (BACA JUGA: Bio Farma Bakal Gunakan Fasilitas Flu Burung Percepat Produksi PCR COVID-19 )
Berdasarkan data statistik tersebut, jumlah pasien sembuh mencapai 1.287 orang atau bertambah 24 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sementara pasien meninggal dunia sebanyak 171 orang dan penambahannya nihil.
Meski begitu, masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 baru di Jabar sebanyak 17 kasus. Sehingga, total kasus positif COVID-19 di Jabar mencapai 2.865 orang.
Dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, jumlah pasien aktif COVID-19 di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini tersisa 1.407 orang atau berkurang 7 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebar di 27 kabupaten/kota dimana Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kota Bandung tetap menjadi daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif terbanyak. Di Kota Depok, total kasus positif COVID-19 tercatat 666 kasus, disusul Kota Bekasi 510 kasus, dan Kota Bandung 345 kasus.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 227 kasus disusul Kabupaten Bekasi 214 kasus, Kota Bogor 139 kasus, Kabupaten Bandung 97 kasus, Kota Cimahi 90 kasus, Kabupaten Bandung Barat 68 kasus, dan Kabupaten Subang 55 kasus.
Lalu, di Kota Sukabumi 48 kasus, Kabupaten Sukabumi 29 kasus, Kabupaten Purwakarta 27 kasus, Kota Tasikmalaya 26 kasus, Kabupaten Karawang 25 kasus, Kabupaten Garut 25, Kabupaten Indramayu 22 kasus.
Kabupaten Cianjur 18 kasus, Kabupaten Kuningan 16 kasus, Kabupaten Sumedang 13 kasus, Kabupaten Cirebon 13 kasus, Kabupaten Ciamis 13 kasus, dan Kota Cirebon 11 kasus.
Lalu, Kabupaten Pangandaran 10 kasus, Kota Banjar 8 kasus, dan Kabupaten Majalengka 5 kasus. Sementara daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 paling sedikit di Jabar tetap ditempati Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 4 kasus.
Laman Pikobar juga mengoreksi data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP). Total ODP tercatat 54.000 orang dimana 51.171 orang atau 94,76 persen di antaranya telah selesai dipantau dan 2.829 orang atau 5,24 persen lainnya masih dalam pemantauan.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini tercatat 9.915 orang dimana 8.796 orang atau 88,71 persen di antaranya telah selesai menjalani pengawasan dan 1.119 orang atau 11,29 persen lainnya masih dalam pengawasan.
(awd)