Misi Dagang Jawa Timur dengan Kepulauan Bangka Belitung Bukukan Transaksi Rp104,5 Miliar
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar misi dagang dengan Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan di Pangkal Pinang itu untuk mempertemukan, memperluas, dan memperkuat perdagangan antar daerah.
Total sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang terdiri dari 56 pelaku usaha asal Jatim. Sedangkan dari Provinsi Bangka Belitung diikuti 117 pelaku usaha.
Baca juga: Safari Cangkrukan Kamtibmas, Cara Polresta Sidoarjo Dekatkan Layanan ke Masyarakat
"Kegiatan ini juga untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar. Sehingga dapat terjadi secara lebih kuat dan akurat. Potensi terjadinya kesepakatan bisnis menjadi lebih besar," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (25/5/2022).
Kegiatan Misi Dagang dan Investasi tersebut dibuka pada Selasa (24/5/2022) pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang mencapai total Rp104,5 miliar.
"Ini adalah proses genderang yang ditabuh untuk selanjutnya ada proses yang bisa memberikan keberlanjutan transaksi antara trader dan buyer dari kedua provinsi. Jumlah tersebut, masih akan terus bertambah mengingat komoditi yang disediakan terbilang cukup banyak," katanya.
Lebih jauh Khofifah menambahkan, pihaknya juga berupaya memperbaiki kualitas produk dari pelaku UMKM. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, kata dia, saat ini merupakan satu-satunya perwakilan BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.
"Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam," ujarnya.
Dalam Misi Dagang ini, Pemprov Jatim juga melibatkan sejumlah asosiasi pengusaha dan juga perusahaan. Diantaranya PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Dalam kegiatan tersebut, sebanyak empat UMKM binaan PT SIER diikutkan pameran kegiatan itu.
"Kami fokus pada UMKM binaan yang bertumpu pada model produksi dan konsumsi, memperbarui dan mendaur ulang bahan baku dan produk yang ada selama mungkin," kata Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono.
Total sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang terdiri dari 56 pelaku usaha asal Jatim. Sedangkan dari Provinsi Bangka Belitung diikuti 117 pelaku usaha.
Baca juga: Safari Cangkrukan Kamtibmas, Cara Polresta Sidoarjo Dekatkan Layanan ke Masyarakat
"Kegiatan ini juga untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar. Sehingga dapat terjadi secara lebih kuat dan akurat. Potensi terjadinya kesepakatan bisnis menjadi lebih besar," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (25/5/2022).
Kegiatan Misi Dagang dan Investasi tersebut dibuka pada Selasa (24/5/2022) pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang mencapai total Rp104,5 miliar.
"Ini adalah proses genderang yang ditabuh untuk selanjutnya ada proses yang bisa memberikan keberlanjutan transaksi antara trader dan buyer dari kedua provinsi. Jumlah tersebut, masih akan terus bertambah mengingat komoditi yang disediakan terbilang cukup banyak," katanya.
Lebih jauh Khofifah menambahkan, pihaknya juga berupaya memperbaiki kualitas produk dari pelaku UMKM. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, kata dia, saat ini merupakan satu-satunya perwakilan BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.
"Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam," ujarnya.
Dalam Misi Dagang ini, Pemprov Jatim juga melibatkan sejumlah asosiasi pengusaha dan juga perusahaan. Diantaranya PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Dalam kegiatan tersebut, sebanyak empat UMKM binaan PT SIER diikutkan pameran kegiatan itu.
"Kami fokus pada UMKM binaan yang bertumpu pada model produksi dan konsumsi, memperbarui dan mendaur ulang bahan baku dan produk yang ada selama mungkin," kata Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono.