139 Ventilator Hasil Kolaborasi Unpad-ITB Diserahkan ke 9 Daerah
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kolaborasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan YPM Salman ITB atau Tim Venti-I hingga kini berhasil memproduksi ratusan alat bantu pernapasan atau ventilator . Tim Ventilator Portabel Vent-I menyerahkan secara simbolis 3 unit Vent-I kepada Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Kesehatan . Sehingga jumlah ventilator yang telah didistribusikan sebanyak 139 unit ke rumah sakit di beberapa provinsi.
Dengan rincian, Jawa Timur 47 unit, Jawa Barat 44 unit, DKI Jakarta 20 unit, Jawa Tengah 15 unit, Banten 4 unit, Sumatera Utara 3 unit, Yogyakarta 2 unit, Lampung 2 unit, dan Kalimantan Timur 2 unit. "Sementara ini total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit dari dana donasi masyarakat, institusi negara, BUMN dan swasta," ujar penggas Vent-I Syarif Hidayat, Senin (22/6/2020). (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Dia menambahkan, untuk produksi non-donasi atau komersial proses industri dilaksanakan oleh PT Rekacipta Inovasi ITB (RII) yang bekerja sama dengan ITB, BUMN, dan swasta. (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Sebelumnya, Vent-I telah dinyatakan lolos uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 21 April 2020. Vent-I dinyatakan lolos uji untuk semua kriteria uji sesuai dengan standar SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial, Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.
Ventilator tersebut diinisiasi pengembangannya oleh Syarif Hidayat selaku dosen STEI ITB, didukung oleh beberapa dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Prodi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) .
Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri (jika pasien COVID-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I tersebut dirancang dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis baik dokter umum maupun perawat yang bertugas di garis depan. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (continuous positive airway pressure).
Dengan rincian, Jawa Timur 47 unit, Jawa Barat 44 unit, DKI Jakarta 20 unit, Jawa Tengah 15 unit, Banten 4 unit, Sumatera Utara 3 unit, Yogyakarta 2 unit, Lampung 2 unit, dan Kalimantan Timur 2 unit. "Sementara ini total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit dari dana donasi masyarakat, institusi negara, BUMN dan swasta," ujar penggas Vent-I Syarif Hidayat, Senin (22/6/2020). (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Dia menambahkan, untuk produksi non-donasi atau komersial proses industri dilaksanakan oleh PT Rekacipta Inovasi ITB (RII) yang bekerja sama dengan ITB, BUMN, dan swasta. (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Sebelumnya, Vent-I telah dinyatakan lolos uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 21 April 2020. Vent-I dinyatakan lolos uji untuk semua kriteria uji sesuai dengan standar SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial, Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.
Ventilator tersebut diinisiasi pengembangannya oleh Syarif Hidayat selaku dosen STEI ITB, didukung oleh beberapa dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Prodi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) .
Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri (jika pasien COVID-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I tersebut dirancang dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis baik dokter umum maupun perawat yang bertugas di garis depan. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (continuous positive airway pressure).
(shf)