New Normal, Yuk Masukan Mangunan dalam Daftar Wisata Anda

Senin, 22 Juni 2020 - 16:37 WIB
loading...
New Normal, Yuk Masukan Mangunan dalam Daftar Wisata Anda
Ikon Baru di Objek Wisata Bukit Mojo Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Objek wisata di kawasan Mangunan menawarkan sejumlah ikon baru. FOTO : IST
A A A
BANTUL - Anda mungin sudah sangat bosan di rumah terus selama masa pandemi Corona ini. Nah, jika nanti masa new normal tiba, anda akan kemana? Nongkrong ke cafe, jalan-jalan ke mal atau pilih berwisata alam. Jika anda memilih yang terakhir, berwisata ke Mangunan, Dlingo, Bantul bisa menjadi pilihan.

Ya di desa yang berada di kecamatan paling timur Bantul ini terdapat beragam objek wisata alam. Di Mangunan tersebar berbagai objek wisata alam mulai dari yang terkenal seperti hutan Pinus Asri, Rumah Hobit Seribu Batu, Bukit Mojo hingga Pinus Becici yang pernah dikunjungi mantan presiden AS Obama. Total ada sembilan destinasi wisata di wilayah ini. Semua di bawah pengelolaan Koperasi Noto Wono.

Menjelang masa new normal ini, semua objek wisata yang ada di bawah pengelolaan Noto Wono berbenah. Mereka bertekad menghadirkan new destination. Jadi bagi anda yang pernah berkunjung ke objek wisata ini dipastikan akan melihat sesuatu yang benar-benar baru.

“Semua objek wisata yang ada menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru, yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya,” terang Ketua Koperasi Noto Wono, Purwo Harsono kepada SINDOnews Senin (22/6/2020).(Baca juga : New Normal, Pengelola Wisata Harus Siap Jalankan Protokol Kesehatan Ketat )

Ipung sapaan akrab Purwo Harsono menyebut meski selama pandemi Corona ke sembilan objek wisata di bawah Koperasi Noto Wono tutup namun para pekerja wisata yang berada di lokasi tersebut tidak pernah libur.

“Kami tidak libur. Setiap hari kami beraktivitas di objek wisata mulai dari bersih-bersih hingga membuat spot-spot baru,” terangnya.

Mantan guru SMA ini menyebut pihaknya saat ini tengah menyiapkan sejumlah ikon baru untuk menarik wisatawan. Seperti di Hutan Pinus Asri, saat ini tengah dibuat ikon baru Omah Keong, di Seribu Batu dengan gapura model baru. Di Puncak Becici ada ikon bunga mekera dan Cermin Kota.

“Idenya hasil rapat pengelola. Seperti Omah Keong ini awalnya saya usul Rumah Batok. Namun akhirnya disepakati rumah keong,” ujarnya.(Baca juga : Mujiyo Senang Kini Rumahnya Sudah Berlistrik dan Berlantai Keramik )
New Normal, Yuk Masukan Mangunan dalam Daftar Wisata Anda

Ikon Omah Keong di Hutan Pinus Asri Mangunan, DLingo, bantul. FOTO: IST

Khusus untuk objek wisata Bukit Mojo dirombak total. Landscape diatur ulang. Pengunjung dipastikan akan menemukan sestau yang benar-benar baru di tempat ini.

Keindahan bentang alam Bukit Mojo menawarkan panorama Sungai Oyo dengan keindahan kabut sutranya di pagi hari dan hamparan bukit seribu sebagai background alam di seberang sisi selatan. Sore hari kelokan dan kilauan Sungai Oyo yang di kanan kirinya terdapat dua sisi tebing dengan terasiring menghantarkan keindahan seiring terbenamnya matahari.

Potensi bebatuan yang mendominasi tanah berbartu diolah dan ditata menjadi sebuah daya tarik wisata dengan tema noto watu (menata batu).

“Tatanan batu dengan pola lingkaran atau bulat menunjukkan kebulatan tekat dari Masyarakat pengelola atas himpitan kemiskinan bertekat secara bulat untuk merubah nasib menuju kepada Masyarakat pengelola yang sejahtera,” terang Ipung.

Karya lain di Bukit Mojo berupa ikon gardu pandang “Kuluk Rojo’ sebagai sebuah pengingat bahwa restu Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika perkembangan pariwisata di Mangunan.(Baca juga : Soal Tanah Desa, Kades Mangunan : Kami Kaget Ternyata Bukan Tanah SG )

Kemudian di sisi barat terdapat ayunan yang diberi nama Bandulan Roso Mulyo, menunjukkan sebuah cita-cita dari para pengelola untuk menikmati hidup seperti layaknya orang yang sedang berayun dengan penuh rasa kenikmatan hidup.

“Di sebelah ayunan disandingkan dengan karya sarang burung yang bermakna bahwa Bukit Mojo layaknya sebagai sebuah rumah untuk perlindungan dan mencari rezeki sekaligus sebagai pengingat bahwa kehidupan manusia akan kembali kepada-Nya bagai burung yang pergi dari sangkarnya dan selalu akan kembali,” tambah Ipung.

Ipung menyebut untuk membuat ikon-ikon baru ini pengelola berswadaya dan bergotong royong. Sejumlah pengelola bahkan berutang. “Kita tidak mempunyai kas lantaran sejak awal ituasi semacam ini tidak pernah kita bayangkan. Namun dengan tekad dan semangat kami yakin ini semua bisa dilalui,” ujarnya.

Selain menyiapkan ikon baru, pengelola juga telah menyiapkan sejumlah prtokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Corona. “Semua protokol kesehatan dari pemerintah kita ikuti. Kita juga tengah melatih SDM kita sesuai SOP new normal,” terangnya.

Namun soal kapan objek wisata ini akan dibuka kembali, Ipung mengaku belum tahu pasti. “Kita menunggu dawuh dan izin dari Ngarso Dalem. Mudah-mudhan segera,” ujarnya.(Baca juga : Keraton Yogya Akhirnya Akui Keberadaan Tanah Enclave )
New Normal, Yuk Masukan Mangunan dalam Daftar Wisata Anda

Gapura pintu masuk objek wisata Rumah Hobit Seribu batu di Mangunan, Dlingo, Bantul. FOTO: IST.

SINDOnews bersama sejumlah wartawan secara khusus datang ke Mangunan untuk melihat ikon-ikon baru ini. Hasil karya warga Mangunan ini memang luar biasa. Sejumlah wartawan sempat tidak percaya jika ikon baru ini dibuat bukan oleh para ahli namun hanya dihasilkan oleh warga setempat yang belajar secara otodidak. “Karyanya luar biasa. Buat foto-foto juga asik banget. Nanti kalau sudah buka saya akan ajak keluarga ke sini,” ujar Sari, salah seorang wartawan.

Jadi, jika nanti new normal sudah diberlakukan dan tempat wisata sudah mulai dibuka objek wisata di Mangunan ini wajib anda datangi. Anda bisa nikmati pemandangan alam yang indah dengan ikon-ikon baru yag luar biasa tanpa perlu kawatir dengan Corona karena lokasi ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jangan lupa lho, catat ya objek wisata Mangunan di Dlingo Bantul , Yogyakarta.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1005 seconds (0.1#10.140)