Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Naik, 11 Orang Meninggal

Senin, 22 Juni 2020 - 15:05 WIB
loading...
Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Naik, 11 Orang Meninggal
Angka DBD di Kota Tasikmalaya selama tiga bulan terakhir meningkat signifikan, 11 orang meninggal.Foto/ilustrasi
A A A
TASIKMALAYA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya meningkat signifikan di tengah pandemi Covid-19. Data Dinas Kesehatan Tasikmalaya menunjukkan, hampir 500 warga terkena penyakit ini.

Pemerintah daerah setempat belum menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Padahal 11 orang dari 500 yang terkena DBD ini meninggal dunia. Enam di antaranya anak-anak.(baca juga: Kampung Dordar Mukapayung Gelar Donor Darah Peduli COVID-19, 125 Labu Terkumpul )

Selama tiga bulan terakhir, peningkatan kasus DBD di Tasikmalaya hampir 100 persen. Pasien yang banyak diserang adalah balita, dewasa dan orang tua. Rata-rata pasien berumus 4 sampai 65 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, sejak Januari-Mei 2020, kasus DBD mencapai 412 kasus dengan angka kematian delapan orang. "Kini kasusnya meningkat," ujjar Uus Supangat.

Pihaknya, melalui puskesmas terus berupaya melakukan penyuluhan di masyarakat. Selain itu menggerakkan kembali RW Siaga di setiap perkampungan. Langkah ini untuk mencegah tumbuhnya nyamuk aedes aegypti ini.

(Baca juga: Alat Deteksi Dini Pergerakan Tanah di Majalengka Hilang Dicuri )

"Selain melakukan fogging, pemerintah daerah terus menggalakkan PSN (penyemprotan sarang nyamuk) di setiap wilayah endemis," terangnya. Dia juga mengingatkan masyarakat tetap meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

Kebersihan lingkungan rumah, sambungnya, menjadi kunci agar terhindar dari serangan nyamuk ini. Tapi faktanya masih banyak yang mengabaikan kebiasaan baik itu, misalnya menguras bak mandi, menimbun barang bekas dan menutup genangan air.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)