Ditahan Imigrasi Singapura, UAS: Saya Sampai Tidak Diperbolehkan Serahkan Tas Bayi
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Ustaz Abdul Somad (UAS) menceritakan pengalaman tidak mengenakan saat ditahan pihak Imigrasi Singapura. UAS kesal, karena tidak ada kejelasan mengapa dirirnya tidak diperbolehkan masuk ke Singapura.
Padahal, kedatanganya mau liburan bersama keluarga. Salah satu hal yang sangat disayangkan dai sejuta viewer itu adalah perlakuan pihak imigrasi negeri jiran itu terhadap diri dan keluarganya.
Sampai-sampai menyerahkan keperluan bayinya, dia tidak boleh.
"Saya yang paling terakhir diperiksa petugas imigrasi. Kemudian saya ditanya tujuan, saya bilang mau liburan. Sementara istri dan anak saya sudah lewat begitu juga dengan sahabat saya," ucap UAS, dalam keterangannya di kanal Youtube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).
Pihak imigrasi menjelaskan kalau UAS ditolak masuk Singapura.
"Saya membawa sebuah tas perlengkapan bayi saat itu. Tas ini sebenarnya tas Ustazah (Fatimah) untuk keperluan bayi. Kemudian saya minta izin ke mereka untuk menyerahkan ke istri karena itukan untuk bayi, namun tidak boleh. Jadi luar biasa juga orang Singapura ini, untuk bayipun tak dikasi," ucap ustaz warga Pekanbaru itu.
Kemudian petugas imigrasi bertanya lagi dengan siapa ke Singapura.
"Saya bilang with my friend (sabahat), my wife (istri) dan anak saya untuk holiday (liburan). Bukan untuk pengajian, bukan untuk tablig akbar. Saya menjelaskan itu agar orang itu tau agar orang ini (UAS dan keluarga) untuk jalan jalan (ke Singapura)," ucap warga Pekanbaru ini.
Lalu pihak imigrasi bertanya lagi di mana keluarga UAS. Ustadz Somadpun menujuk mereka. Pihak imigrasi menjemput istri anak dan sahabat UAS.
"Saya dipisahkan dengan mereka. Saya ditaruh di ruangan 2x1 meter persis liang lahat. Satu jam saya ditahan di ruangan itu. Setelah itu baru saya digabungkan dengan istri anak dan sahabatnya. Di sana kami ditahan 3 jam. Jadi saya satu jam di ruangan kecil 3 jam di ruangan yang lebih besar jadi 4 jam. Akhirnya kami dipulangkan (ke Batam) dengan kapal terakhir," tukasnya.
Padahal, kedatanganya mau liburan bersama keluarga. Salah satu hal yang sangat disayangkan dai sejuta viewer itu adalah perlakuan pihak imigrasi negeri jiran itu terhadap diri dan keluarganya.
Sampai-sampai menyerahkan keperluan bayinya, dia tidak boleh.
"Saya yang paling terakhir diperiksa petugas imigrasi. Kemudian saya ditanya tujuan, saya bilang mau liburan. Sementara istri dan anak saya sudah lewat begitu juga dengan sahabat saya," ucap UAS, dalam keterangannya di kanal Youtube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).
Pihak imigrasi menjelaskan kalau UAS ditolak masuk Singapura.
"Saya membawa sebuah tas perlengkapan bayi saat itu. Tas ini sebenarnya tas Ustazah (Fatimah) untuk keperluan bayi. Kemudian saya minta izin ke mereka untuk menyerahkan ke istri karena itukan untuk bayi, namun tidak boleh. Jadi luar biasa juga orang Singapura ini, untuk bayipun tak dikasi," ucap ustaz warga Pekanbaru itu.
Kemudian petugas imigrasi bertanya lagi dengan siapa ke Singapura.
"Saya bilang with my friend (sabahat), my wife (istri) dan anak saya untuk holiday (liburan). Bukan untuk pengajian, bukan untuk tablig akbar. Saya menjelaskan itu agar orang itu tau agar orang ini (UAS dan keluarga) untuk jalan jalan (ke Singapura)," ucap warga Pekanbaru ini.
Lalu pihak imigrasi bertanya lagi di mana keluarga UAS. Ustadz Somadpun menujuk mereka. Pihak imigrasi menjemput istri anak dan sahabat UAS.
"Saya dipisahkan dengan mereka. Saya ditaruh di ruangan 2x1 meter persis liang lahat. Satu jam saya ditahan di ruangan itu. Setelah itu baru saya digabungkan dengan istri anak dan sahabatnya. Di sana kami ditahan 3 jam. Jadi saya satu jam di ruangan kecil 3 jam di ruangan yang lebih besar jadi 4 jam. Akhirnya kami dipulangkan (ke Batam) dengan kapal terakhir," tukasnya.
(san)