Keluarga Anggota TNI yang Meninggal Ditusuk di Bandar Lampung Minta Polisi Usut Tuntas
loading...
A
A
A
LAMPUNG UTARA - Suasana duka menyelimuti kediaman anggota TNI, Prada AAS di Kelurahan Tanjung Senang, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Lampung, Senin (16/5/2022).
Prada AAS meninggal ditikam atau ditusuk saat terlibat perkelahian dengan orang tak dikenal di Tokyo Space Cafe, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, pada Minggu (15/5/2022) dini hari.
Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) tak jauh dari tempat tinggalnya. Sutejo, ayah Prada AAS menjelaskan bahwa anaknya merupakan sulung dari dua bersaudara.
Sutejo mengaku tidak mengetahui pasti penyebab anaknya ditusuk. Sang ayah hanya mengetahui anaknya sudah meninggal setelah pihak rumah sakit mengabarkan berita duka tersebut.
“Saya tidak tahu penyebabnya apa. Saya diberitahu pihak rumah sakit kalau anak saya sudah meningal dunia. Dia terkena luka tusukan benda tajam di bagian dada kiri,” kata Sutejo.
Pihak keluarga sudah mengikhlaskan apa yang telah menimpa AAS. Namun, ia meminta agar polisi dapat mengusut tuntas kasus ini.
“Kami sudah mengikhlaskan. Tapi kami berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas,” ujar Sutejo.
Sementara itu, Satreskrim Polresta Bandar Lampung bersama POM TNI melakukan prarekonstruksi insiden yang menewaskan Prada AAS di Tokyo Space Cafe, Senin (16/5/2022). Prarekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan keterangan dari belasan saksi mata yang berada di lokasi.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Devi Sujana, mengatakan pihaknya bersama POM TNI melakukan prarekontruksi, dan memastikan keterangan saksi dan fakta-fakta.
“Ini prarekonstruksi ya, bukan rekonstruksi. Kita lakukan olah TKP untuk memastikan keterangan-keterangan saksi tersebut sesuai fakta yang ada,” kata Devi yang memimpin prarekontruksi.
Menurut Devi, sejumlah saksi dihadirkan untuk menjelaskan kembali apa yang dilihatnya saat keributan terjadi. “Jadi masing-masing saksi menjelaskan peran mereka yang dia tau saat di TKP. Ada 11 saksi yang dihadirkan dalam prarekonstruksi ini. Total saksi sudah 30-an orang,” kata Devi.
Devi belum mau merinci siapa pelaku, dan apa motif penusukan yang menewaskan Prada AAS.
“Dugaan siapa pelaku, dan berapa orang yang terlibat, juga belum bisa kita sampaikan, termasuk soal dugaan pemicu hingga motifnya. Kita masih melakukan penyelidikan. Doakan ya,” kata Devi.
Diketahui Prada AAS tewas setelah ditusuk orang tak dikenal dalam keributan di Tokyo Space Cafe, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.
Dari keterangan saksi, korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tetapi akibat luka tusuk di dada sebelah kiri, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Prada AAS meninggal ditikam atau ditusuk saat terlibat perkelahian dengan orang tak dikenal di Tokyo Space Cafe, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, pada Minggu (15/5/2022) dini hari.
Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) tak jauh dari tempat tinggalnya. Sutejo, ayah Prada AAS menjelaskan bahwa anaknya merupakan sulung dari dua bersaudara.
Sutejo mengaku tidak mengetahui pasti penyebab anaknya ditusuk. Sang ayah hanya mengetahui anaknya sudah meninggal setelah pihak rumah sakit mengabarkan berita duka tersebut.
“Saya tidak tahu penyebabnya apa. Saya diberitahu pihak rumah sakit kalau anak saya sudah meningal dunia. Dia terkena luka tusukan benda tajam di bagian dada kiri,” kata Sutejo.
Pihak keluarga sudah mengikhlaskan apa yang telah menimpa AAS. Namun, ia meminta agar polisi dapat mengusut tuntas kasus ini.
“Kami sudah mengikhlaskan. Tapi kami berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas,” ujar Sutejo.
Sementara itu, Satreskrim Polresta Bandar Lampung bersama POM TNI melakukan prarekonstruksi insiden yang menewaskan Prada AAS di Tokyo Space Cafe, Senin (16/5/2022). Prarekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan keterangan dari belasan saksi mata yang berada di lokasi.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Devi Sujana, mengatakan pihaknya bersama POM TNI melakukan prarekontruksi, dan memastikan keterangan saksi dan fakta-fakta.
“Ini prarekonstruksi ya, bukan rekonstruksi. Kita lakukan olah TKP untuk memastikan keterangan-keterangan saksi tersebut sesuai fakta yang ada,” kata Devi yang memimpin prarekontruksi.
Menurut Devi, sejumlah saksi dihadirkan untuk menjelaskan kembali apa yang dilihatnya saat keributan terjadi. “Jadi masing-masing saksi menjelaskan peran mereka yang dia tau saat di TKP. Ada 11 saksi yang dihadirkan dalam prarekonstruksi ini. Total saksi sudah 30-an orang,” kata Devi.
Devi belum mau merinci siapa pelaku, dan apa motif penusukan yang menewaskan Prada AAS.
“Dugaan siapa pelaku, dan berapa orang yang terlibat, juga belum bisa kita sampaikan, termasuk soal dugaan pemicu hingga motifnya. Kita masih melakukan penyelidikan. Doakan ya,” kata Devi.
Diketahui Prada AAS tewas setelah ditusuk orang tak dikenal dalam keributan di Tokyo Space Cafe, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.
Dari keterangan saksi, korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tetapi akibat luka tusuk di dada sebelah kiri, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
(shf)