Kondisi Terkini Pasien Bergejala Hepatitis Akut yang Dirawat di RS Wahidin
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Seorang pasien anak bergejala hepatitis akut misterius dirawat di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudiro Husodo , Kota Makassar, Provinsi Sulsel. Bocah berusia 9 tahun tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulbar.
Pelaksana Teknis Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RS Wahidin Sudiro Husodo , dr. Nu'man AS Daud, menyampaikan kondisi terkini pasien anak tersebut dalam kondisi baik. Hal itu berdasarkan dari pemeriksaan tim dokter yang merawatnya.
"Sampai pada kondisi beberapa jam lalu (Jumat 13 Mei 2022), sesuai hasil observasi dan evaluasi dari dokter anak kita (RS Wahidin) dan tim yang merawat dari anak yang diduga hepatitis ini perkembangannya sangat bagus. Alhamdulillah semakin hari, dari lima hari perawatan semakin bagus," ungkap dia.
Selain itu, bukti lain yang menunjukkan bahwa kondisi anak tersebut mulai membaik adalah hasil parameter laboratorium yang juga menunjukan perkembangan positif.
"Salah satu yang kita nilai dari perkembangannya anak ini tidak lagi demam setelah masuk di RS Wahidin. Kemudian makannya juga semakin bagus," terangnya.
"Parameter enzim hati yang menjadi petanda baik untuk mengatakan seseorang menderita hepatitis juga didapatkan penurunan yang signifikan yang tadinya di atas 1.000 sekarang sudah di bawah 500," sambung dr Nu'man.
Ia mengimbuhkan untuk penanganan pasien anak bergejala hepatitis akut itu seperti halnya penderita hepatitis biasa. Sehingga, tidak ada penanganan khusus, melainkan perawatan sama dengan penanganan hepatitis pada umumnya. Meski kondisi sang pasien berangsur membaik, namun pasien tersebut belum diizinkan untuk pulang.
"Belum bisa diputskan untuk pulang, karena selama enzinya belum atau masih 400. Yang kedua, parameter laboratorium ada saatnya kita konfirmasi. Karena pasien sampai saat ini kita tidak menemukan adanya hepatitis yang biasa menginfeksi anak-anak maupun orang dewasa,'' tuturnya
Lebih jauh, dr Nu'man bilang sampai sekarang, pihaknya juga belum dapat mengidentifikasi apakah pasien anak itu menderita hepatitis A, B, dan C. Pihaknya malah menemukan adanya indikasi sang pasien juga terpapar infeksi rubella. Hanya saja, masih harus menunggu konfirmasi lanjutan, apakah hal tersebut sebagai penyebab atau memang sang pasien terjangkit hepatitis akut misterius yang saat ini mewabah.
"Saat ini kita sudah mengirimkan sampel ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk diteliti. Sehingga kita dapat mengetahui jenis apa yang terjangkit pada pasien kita ini," tutupnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyampaikan pihaknya terus melakukan pemantauan terkait antisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut.
''Kami memonitoring yang ada di Sulsel itu dari Polewali. Bukan dari Sulsel asli. Makanya saya agak sedikit keberatan dibawa kesini. Karena itu kan lewat udara juga bisa (menular),'' ucap Danny Pomanto-sapaan akrabnya.
Ia pun mengimbau warga agar menjaga lingkungan, terutama anaknya. Khusus Ketua RT/RW juga diminta untuk memantau warganya.
Pelaksana Teknis Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RS Wahidin Sudiro Husodo , dr. Nu'man AS Daud, menyampaikan kondisi terkini pasien anak tersebut dalam kondisi baik. Hal itu berdasarkan dari pemeriksaan tim dokter yang merawatnya.
"Sampai pada kondisi beberapa jam lalu (Jumat 13 Mei 2022), sesuai hasil observasi dan evaluasi dari dokter anak kita (RS Wahidin) dan tim yang merawat dari anak yang diduga hepatitis ini perkembangannya sangat bagus. Alhamdulillah semakin hari, dari lima hari perawatan semakin bagus," ungkap dia.
Selain itu, bukti lain yang menunjukkan bahwa kondisi anak tersebut mulai membaik adalah hasil parameter laboratorium yang juga menunjukan perkembangan positif.
"Salah satu yang kita nilai dari perkembangannya anak ini tidak lagi demam setelah masuk di RS Wahidin. Kemudian makannya juga semakin bagus," terangnya.
"Parameter enzim hati yang menjadi petanda baik untuk mengatakan seseorang menderita hepatitis juga didapatkan penurunan yang signifikan yang tadinya di atas 1.000 sekarang sudah di bawah 500," sambung dr Nu'man.
Ia mengimbuhkan untuk penanganan pasien anak bergejala hepatitis akut itu seperti halnya penderita hepatitis biasa. Sehingga, tidak ada penanganan khusus, melainkan perawatan sama dengan penanganan hepatitis pada umumnya. Meski kondisi sang pasien berangsur membaik, namun pasien tersebut belum diizinkan untuk pulang.
"Belum bisa diputskan untuk pulang, karena selama enzinya belum atau masih 400. Yang kedua, parameter laboratorium ada saatnya kita konfirmasi. Karena pasien sampai saat ini kita tidak menemukan adanya hepatitis yang biasa menginfeksi anak-anak maupun orang dewasa,'' tuturnya
Lebih jauh, dr Nu'man bilang sampai sekarang, pihaknya juga belum dapat mengidentifikasi apakah pasien anak itu menderita hepatitis A, B, dan C. Pihaknya malah menemukan adanya indikasi sang pasien juga terpapar infeksi rubella. Hanya saja, masih harus menunggu konfirmasi lanjutan, apakah hal tersebut sebagai penyebab atau memang sang pasien terjangkit hepatitis akut misterius yang saat ini mewabah.
"Saat ini kita sudah mengirimkan sampel ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk diteliti. Sehingga kita dapat mengetahui jenis apa yang terjangkit pada pasien kita ini," tutupnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyampaikan pihaknya terus melakukan pemantauan terkait antisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut.
''Kami memonitoring yang ada di Sulsel itu dari Polewali. Bukan dari Sulsel asli. Makanya saya agak sedikit keberatan dibawa kesini. Karena itu kan lewat udara juga bisa (menular),'' ucap Danny Pomanto-sapaan akrabnya.
Ia pun mengimbau warga agar menjaga lingkungan, terutama anaknya. Khusus Ketua RT/RW juga diminta untuk memantau warganya.
(tri)