Status Gunung Awu Naik Level III Siaga, Waspadai Bahaya Gas Beracun

Kamis, 12 Mei 2022 - 09:41 WIB
loading...
Status Gunung Awu Naik Level III Siaga, Waspadai Bahaya Gas Beracun
Status Gunung Awu yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, ditingkatkan ke Level III Siaga. Foto/MPI/Subhan Sabu
A A A
KEPULAUAN SANGIHE - Status Gunung Awu ditingkatkan dari Level II Waspada, menjadi Level III Siaga sejak Rabu (11/5/2022) pukul 24.00 WITA. Warga diimbau untuk tidak mendekati gunung api yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara tersebut.



Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, pasca peningkatan aktivitas dari Level I Normal ke Level II Waspada pada 12 Desember 2021 lalu, secara visual Gunung Awu terlihat jelas hingga tertutup kabut.



Saat cuaca cerah umumnya tidak teramati adanya hembusan gas dari arah kawah. Namun pada Rabu (11/5/2022) pukul 15:00 WITA teramati asap dari kawah, berwarna putih sedang, setinggi 30 m di atas puncak. Cuaca cerah hingga badai, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur dan selatan. Suhu udara sekitar 24-33°C. Kelembaban 28-86 persen. Tekanan udara 70-72 mmHg.



"Peningkatan status aktivitas Gunung Awu dari Level II Waspada, ke Level III Siaga, terhitung mulai tanggal 11 Mei 2022 pukul 24.00 WITA. Rekomendasi zona bahaya adalah radius 3,5 km dari kawah Gunung Awu," ujar Devy, Kamis (12/5/2022)

Menurutnya, jenis gempa yang terekam pada periode 1 Januari-10 Mei 2022 terdiri dari Vulkanik Dangkal, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, dan Tektonik Jauh. Selama tingkat aktivitas Level II Waspada rata-rata kejadian jumlah Gempa Vulkanik Dangkal adalah delapan kejadian per hari, dan Gempa Vulkanik Dalam lima kejadian per hari.

"Pada Senin (9/5/2022) terjadi kenaikkan jumlah gempa vulkanik yang signifikan, yaitu 88 kali Gempa Vulkanik Dangkal, dan 147 kali Gempa Vulkanik Dalam. Pada Selasa (10/5/2022) kenaikan jumlah gempa vulkanik semakin signifikan, yaitu 90 kali Gempa Vulkanik Dangkal, dan 203 kali Gempa Vulkanik Dalam," kata Devy.



Lebih lanjut dia mengatakan, karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik. Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak, dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter.

"Potensi bahaya Gunung Awu yang mungkin terjadi, berupa erupsi magmatik menghasilkan lontaran material pijar dan atau aliran piroklastik, maupun erupsi freatik yang didominasi uap, gas gunung api maupun material erupsi sebelumnya," tuturnya.



Potensi pembongkaran kubah lava dapat terjadi jika tekanan di dalam sistem magmatik mengalami peningkatan signifikan. Potensi bahaya lain berupa emisi gas gunungapi seperti CO, CO2, H2S, N2 dan CH4. Gas-gas tersebut dapat membahayakan jiwa, jika konsentrasi yang terhirup melebihi nilai ambang batas aman.

"Potensi bahaya sekunder jika erupsi telah terjadi, berupa aliran lahar yang berasal dari material piroklastik yang jatuh di bagian lereng dan terbawa air hujan mengikuti alur-alur sungai yang berhulu dari Gunung Awu," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2371 seconds (0.1#10.140)