RPH Surabaya Tolak Hewan Ternak dari 4 Daerah Suspect PMK

Selasa, 10 Mei 2022 - 20:24 WIB
loading...
RPH Surabaya Tolak Hewan Ternak dari 4 Daerah Suspect PMK
RPH Surabaya memberlakukan pengawasan ketat terhadap hewan ternak yang masuk, bahkan menolak hewan ternak dari 4 daerah suspect PMK. Foto: SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya terus melakukan pencegahan terhadap masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) yang menjangkit hewan ternak di Jawa Timur .

Salah satu upaya pencegahan itu dilakukan dengan menolak sementara masuknya hewan ternak dari daerah suspect PMK, yakni Kabupaten Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Mojokerto.



“Prinsipnya RPH Surabaya melakukan tindakan pencegahan terhadap masuknya wabah PMK di lingkungan RPH. Kami menjaga jangan sampai wabah PMK yang dari Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Mojokerto itu ternaknya atau wabahnya masuk ke RPH," Direktur Utama (Dirut), PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, Selasa (9/5/2022).



Dia melanjutkan, pencegahan pertama yang dilakukan yakni dengan menerapkan skrining ketat pada semua hewan ternak yang masuk RPH. Utamanya dari empat kabupaten di Jawa Timur yang suspect ditemukan virus PMK. "Kami dengan tegas sementara menolak hewan dari 4 wilayah yang terjangkit dengan PMK tersebut," bebernya.

Langkah kedua katanya, yakni dengan melakukan penyemprotan secara rutin biosafety pada semua kandang ternak yang masuk dari kendaraan. Sebab menurutnya, penularan virus PMK dapat masuk lewat kendaraan maupun hal yang terkait dengan hewan tersebut.

"Makanya di setiap pintu masuk dan kandang RPH semua dilakukan penyemprotan. Hari ini kita semprot beberapa, karena ketika masuk belum sempat kita disinfektan," ujar dia.



Melalui upaya-upaya tersebut, Fajar memastikan bahwa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya berusaha keras untuk mencegah penularan PMK sekaligus melindungi para mitra Jagal."Kami ingin memastikan RPH Surabaya itu aman dan tidak adanya wabah masuk, dengan upaya preventif dan pencegahan," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)