Oknum Legislator Lutim Bantah Lakukan Kekerasan Terhadap Pegawai SPBU
loading...
A
A
A
LUWU TMUR - Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur (Lutim), Usman Sadik membantah dugaan kekerasan yang terjadi di SPBU Wasuponda, dan menyatakan bahwa berita kekerasan yang dilakukan olehnya adalah hoaks.
Usman Sadik menjelaskan kronologi peristiwa tersebut, dimana awalnya dia berdiskusi dengan tiga pegawai SPBU tentang kesiapan BBM. Namun tiba-tiba, menurut Usman, muncul orang tanpa identitas yang belakangan diketahui merupakan pegawai SPBU bernama Rudi.
“Kejadian itu malam di SPBU Togo, Kecamatan Wasuponda itu tidak ada pemukulan. Memang sopir saya sempat menghampiri Rudi tapi saya melerai untuk tidak melakukan pemukulan. Sopir saya juga tidak mengenal Rudi karena tidak ada identitas yang digunakan sebagai karyawan SPBU,” jelas Usman Sadik.
Dia sekali lagi menegaskan bahwa berita yang beredar soal kekerasan yang dilakukan olehnya tidaklah benar. "Karena saya yang menahan sopir untuk tidak melakukan pemukulan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua II DPRD Lutim , Usman Sadik terekam CCTV melakukan dugaan aksi kekerasan kepada salah seorang pegawai SPBU Wasuponda.
Dari informasi yang diperoleh, Usman Sadik bersama sopirnya singgah ke SPBU untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite Emergency untuk mobil dinasnya. Namun SPBU belum menyediakan Peratalite Emergency kerena masih dalam tahapan pengrusan izin.
Saat dikonfirmasi, Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, untuk BBM jenis Pertalite tidak diperuntukkan untuk kendaraan pelat merah (kendaraan dinas).
“Apa yang dilakukan pegawai SPBU Wasuponda dengan tidak melayani pembelian jenis Pertalite kepada mobil dinas sudah benar. Pegawai SPBU yang menganjurkan konsumen untuk mengisi Pertamax juga telah sesuai yang seharusnya,” kata Taufiq Kurniawan.
Usman Sadik menjelaskan kronologi peristiwa tersebut, dimana awalnya dia berdiskusi dengan tiga pegawai SPBU tentang kesiapan BBM. Namun tiba-tiba, menurut Usman, muncul orang tanpa identitas yang belakangan diketahui merupakan pegawai SPBU bernama Rudi.
“Kejadian itu malam di SPBU Togo, Kecamatan Wasuponda itu tidak ada pemukulan. Memang sopir saya sempat menghampiri Rudi tapi saya melerai untuk tidak melakukan pemukulan. Sopir saya juga tidak mengenal Rudi karena tidak ada identitas yang digunakan sebagai karyawan SPBU,” jelas Usman Sadik.
Dia sekali lagi menegaskan bahwa berita yang beredar soal kekerasan yang dilakukan olehnya tidaklah benar. "Karena saya yang menahan sopir untuk tidak melakukan pemukulan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua II DPRD Lutim , Usman Sadik terekam CCTV melakukan dugaan aksi kekerasan kepada salah seorang pegawai SPBU Wasuponda.
Dari informasi yang diperoleh, Usman Sadik bersama sopirnya singgah ke SPBU untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite Emergency untuk mobil dinasnya. Namun SPBU belum menyediakan Peratalite Emergency kerena masih dalam tahapan pengrusan izin.
Saat dikonfirmasi, Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, untuk BBM jenis Pertalite tidak diperuntukkan untuk kendaraan pelat merah (kendaraan dinas).
“Apa yang dilakukan pegawai SPBU Wasuponda dengan tidak melayani pembelian jenis Pertalite kepada mobil dinas sudah benar. Pegawai SPBU yang menganjurkan konsumen untuk mengisi Pertamax juga telah sesuai yang seharusnya,” kata Taufiq Kurniawan.
(agn)