1 Santri OTG Ternyata Positif Covid-19, Komang : Belum Sempat ke Luwu Utara
loading...
Satu orang tanpa gejala (OTG) asal Kabupaten Luwu Utara yang sudah terkonfirmasi positif covid-19, rupanya memiliki riwayat perjalanan dari Magetan, Jawa Timur. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A
A
A
MAKASSAR - Satu orang tanpa gejala (OTG) asal Kabupaten Luwu Utara yang sudah terkonfirmasi positif covid-19, rupanya memiliki riwayat perjalanan dari Magetan, Jawa Timur.
OTG yang juga salah seorang santri pesantren temboro Magetan di Jawa Timur tersebut berangkat ke Makassar melalui penerbangan ketiga dan tiba pada 18 April 2020.
Demikian disampaikan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemda Lutra, Komang Krisna, di Masamba, kemarin. Menurut Komang, santri ini saat tiba di Makassar langsung dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya reaktif.
“Hasil rapid test-nya waktu itu reaktif, sehingga yang bersangkutan langsung dikarantina di Makassar,” ujar Komang.
Kendati demikian, hasil rapid test bukan menjadi rujukan, sehingga dilakukan pemeriksaan PCR melalui pengambilan swab hidung dan tenggorokan oleh TGC Dinas Kesehatan Provinsi guna memastikan santri ini positif atau negatif.
“Nah, hasil pemeriksaan PCR-nya baru tadi pagi kami diberi tahu oleh TGC Provinsi bahwa hasilnya positif covid-19,” terangya.
Ia mengatakan, santri ini belum sempat ke Luwu Utara, tapi langsung dikarantina di Makassar sambil menunggu hasil swab test-nya, dan hasilnya positif, maka santri ini diisolasi selama 14 hari ke depan, sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya guna memastikan yang bersangkutan betul-betul sembuh.
“Jadi, semua santri yang rapid-nya reaktif, tidak dipulangkan ke daerah asalnya, tapi langsung dikarantina,” pungkasnya.
OTG yang juga salah seorang santri pesantren temboro Magetan di Jawa Timur tersebut berangkat ke Makassar melalui penerbangan ketiga dan tiba pada 18 April 2020.
Demikian disampaikan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemda Lutra, Komang Krisna, di Masamba, kemarin. Menurut Komang, santri ini saat tiba di Makassar langsung dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya reaktif.
“Hasil rapid test-nya waktu itu reaktif, sehingga yang bersangkutan langsung dikarantina di Makassar,” ujar Komang.
Kendati demikian, hasil rapid test bukan menjadi rujukan, sehingga dilakukan pemeriksaan PCR melalui pengambilan swab hidung dan tenggorokan oleh TGC Dinas Kesehatan Provinsi guna memastikan santri ini positif atau negatif.
“Nah, hasil pemeriksaan PCR-nya baru tadi pagi kami diberi tahu oleh TGC Provinsi bahwa hasilnya positif covid-19,” terangya.
Ia mengatakan, santri ini belum sempat ke Luwu Utara, tapi langsung dikarantina di Makassar sambil menunggu hasil swab test-nya, dan hasilnya positif, maka santri ini diisolasi selama 14 hari ke depan, sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya guna memastikan yang bersangkutan betul-betul sembuh.
“Jadi, semua santri yang rapid-nya reaktif, tidak dipulangkan ke daerah asalnya, tapi langsung dikarantina,” pungkasnya.
(sri)
Explore More