Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkesda Sulut Keluarkan Surat Kewaspadaan

Kamis, 05 Mei 2022 - 22:32 WIB
loading...
Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkesda Sulut Keluarkan Surat Kewaspadaan
ilustrasi
A A A
MANADO - Antisipasi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology), Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengeluarkan surat kewaspadaan nomor: 440/Sekr/001.E/V/2022 tanggal 4 Mei 2022

Kadinkesda Provinsi Sulut, dr. Debby Kalalo mengatakan, surat kewaspadaan tersebut ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten kota dan rumah sakit di Sulut untuk mewaspadai kejadian kasus Hepatitis Akut.

Baca juga: 447 WBP di Sulawesi Utara Dapat Berkah Remisi Idul Fitri

Seluruh Dinas Kesehatan rumah sakit di Sulut diminta memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut, yakni gejala kulit dan mata berwarna kekuningan dan urin yang berwarna gelap yang timbul secara mendadak.

"Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat disertai upaya pencegahan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memberikan notifikasi harian kepada Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara," tutur Debby Kalalo, Kamis (5/5/2022).

Menurutnya, upaya pencegahan Hepatitis Akut yang bisa dilakukan antara lain rutin cuci tangan pakai sabun, cuci seluruh bahan makanan hingga bersih, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, hindari kontak dengan orang sakit, jaga kebersihan dan disiplin protokol kesehatan.

"Masyarakat dihimbau menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan segera mengunjungi puskesmas atau pun rumah sakit apabila mengalami gejala penyakit kuning yang mengarah ke Hepatitis Akut," ujarnya.

Laporan pertama kali terkait Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) diterima WHO pada tanggal 5 April 2022 dari Inggris Raya, yaitu adanya 10 kasus pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun dari Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Pada 15 April 2022, WHO telah menetapkan Hepatitis Akut ini sebagai Kejadian Luar Biasa dimana tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan dari 12 negara di Eropa, Amerika, dan Asia.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah sakit perut, muntah-muntah dan diare, ada gejala kuning seperti kulit dan mata kekuningan, buang air kecil berwarna teh tua atau buang air besar berwarna pucat, ada kejang, atau pun penurunan kesadaran, dan juga ada peningkatan enzim hati. Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Di Indonesia dalam rentang 2 minggu terakhir hingga 30 April 2022, dilaporkan ada tiga pasien anak yang dirawat di RSUP Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya telah meninggal dunia.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)