Pemprov Sulsel Dongkrak Sektor Pertanian Lewat Program Mandiri Benih
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) berkomitmen mendongkrak sektor pertanian melalui program Mandiri Benih yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Program ini menjadi program perdana Pemprov Sulsel terkait penyediaan benih padi.
Peluncuran program ini ditandai dengan penyaluran 20 truk benih padi sebanyak 160 ton, 30 truk bibit kopi dan kakao, serta 25 truk alat mesin pertanian (alsintan) di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat (22/4/2022).
Gubernur Sudirman mengatakan pihaknya menjadikan pertanian sebagai sektor prioritas dan andalan, sebab kontribusi sektor tersebut sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah.
Di masa pandemi, pertanian juga terbukti paling tangguh dan tahan menghadapi gejolak. Bahkan, pertanian tumbuh positif di tengah tumbangnya sektor lain.
"Wujud dari pelaksanaan Mandiri Benih dituangkan melalui kegiatan penyediaan benih padi unggul bermutu melalui penangkaran benih padi seluas 850 hektare yang menghasilkan benih sebanyak 2.600 ton. Jumlah benih tersebut diperuntukkan untuk pertanaman padi seluas 100 ribu hektare sawah," ujar dia.
Selain menggenjot produksi padi, kata dia, program ini juga bertujuan untuk mengantisipasi terbatasnya benih unggul yang kerap jadi hambatan bagi para petani di Sulsel.
Pada tahun 2021 lalu, pemakaian benih unggul padi baru sekitar 42,05 persen. Kondisi itu disebut masih belum ideal untuk meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Oleh karena itu, melalui program Mandiri Benih, Gubernur Sudirman berharap petani dapat membangun kemandirian benih dalam usaha taninya. Dengan program ini, benih unggul bermutu di tingkat petani dapat tersedia secara mandiri dan berkelanjutan.
"Petani juga diberdayakan melalui pendampingan teknis dari petugas sehingga petani dapat memiliki ilmu, pengetahuan dan teknologi dalam memproduksi benih, sehingga akan berdampak pada peningkatan produksi pertanian secara berkelanjutan," pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun), Imran Jausi, menuturkan bantuan benih padi ini adalah hasil program Mandiri Benih padi yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu, dengan diawali perbanyakan benih pokok dan benih sebar.
"Tahapan kegiatan ini merupakan faktor kunci untuk menghasilkan benih yang berkualitas secara mandiri oleh para petani penangkar dengan pendampingan teknis dari 3 UPT pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan," ucap Imran.
Dia menyebut penangkaran benih tahap 1 pada musim tanam Oktober sampai Maret telah ditangkarkan benih sebar sebanyak 400 hektar dengan melibatkan atau memberdayakan petani penangkar sebanyak 234 orang. Jumlah produksinya mencapai 1.200 ton.
"Progresnya sampai hari ini sudah panen 304 hektar, dengan estimasi produksi calon benih 912 ton. Sampai saat ini panen masih berlanjut di lapangan dan diperkirakan panen akan selesai akhir bulan Mei 2022," bebernya.
Guna memenuhi kebutuhan benih pada musim tanam bulan April 2022, pihaknya sudah menyalurkan 107 ton benih untuk empat kabupaten. "Di Kabupaten Bone 60,37 ton, Maros 20,7 ton, Pangkep 16 ton dan Bulukumba 10 ton," sebutnya.
Untuk penangkaran benih tahap 2 musim tanam April-September 2022, sambung Imran, akan dilanjutkan perbanyakan benih padi seluas 450 hektare dengan perkiraan produksi benih mencapai 1.400 ton.
"Dengan demikian jumlah benih yang dihasilkan dan akan dibantukan ke petani tahun 2022 ini kurang lebih 2.600 ton untuk luas lahan 100 ribu hektar," jelasnya.
Selain bantuan benih padi, Pemprov Sulsel juga secara simbolis menyerahkan bantuan bibit kopi sebanyak 1.134.000 batang untuk peremajaan tanaman yang sudah tua di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Maros, Bone, dan Sidrap.
Kemudian bantuan bibit Kakao sebanyak 3.610.000 batang untuk peremajaan tanaman yang sudah tua di Bantaeng, Gowa, Sinjai, Soppeng, Bone, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
"Juga ada bantuan alsintan 273 unit, rinciannya combine harvester 29 unit, traktor roda empat sebanyak 15 unit, hand traktor 195 unit, pompa air 11 unit, cultivator 10 unit, transplanter 2 unit dan pemipil jagung 3 unit," pungkas Imran.
Peluncuran program ini ditandai dengan penyaluran 20 truk benih padi sebanyak 160 ton, 30 truk bibit kopi dan kakao, serta 25 truk alat mesin pertanian (alsintan) di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat (22/4/2022).
Gubernur Sudirman mengatakan pihaknya menjadikan pertanian sebagai sektor prioritas dan andalan, sebab kontribusi sektor tersebut sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah.
Di masa pandemi, pertanian juga terbukti paling tangguh dan tahan menghadapi gejolak. Bahkan, pertanian tumbuh positif di tengah tumbangnya sektor lain.
"Wujud dari pelaksanaan Mandiri Benih dituangkan melalui kegiatan penyediaan benih padi unggul bermutu melalui penangkaran benih padi seluas 850 hektare yang menghasilkan benih sebanyak 2.600 ton. Jumlah benih tersebut diperuntukkan untuk pertanaman padi seluas 100 ribu hektare sawah," ujar dia.
Selain menggenjot produksi padi, kata dia, program ini juga bertujuan untuk mengantisipasi terbatasnya benih unggul yang kerap jadi hambatan bagi para petani di Sulsel.
Pada tahun 2021 lalu, pemakaian benih unggul padi baru sekitar 42,05 persen. Kondisi itu disebut masih belum ideal untuk meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Oleh karena itu, melalui program Mandiri Benih, Gubernur Sudirman berharap petani dapat membangun kemandirian benih dalam usaha taninya. Dengan program ini, benih unggul bermutu di tingkat petani dapat tersedia secara mandiri dan berkelanjutan.
"Petani juga diberdayakan melalui pendampingan teknis dari petugas sehingga petani dapat memiliki ilmu, pengetahuan dan teknologi dalam memproduksi benih, sehingga akan berdampak pada peningkatan produksi pertanian secara berkelanjutan," pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun), Imran Jausi, menuturkan bantuan benih padi ini adalah hasil program Mandiri Benih padi yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu, dengan diawali perbanyakan benih pokok dan benih sebar.
"Tahapan kegiatan ini merupakan faktor kunci untuk menghasilkan benih yang berkualitas secara mandiri oleh para petani penangkar dengan pendampingan teknis dari 3 UPT pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan," ucap Imran.
Dia menyebut penangkaran benih tahap 1 pada musim tanam Oktober sampai Maret telah ditangkarkan benih sebar sebanyak 400 hektar dengan melibatkan atau memberdayakan petani penangkar sebanyak 234 orang. Jumlah produksinya mencapai 1.200 ton.
"Progresnya sampai hari ini sudah panen 304 hektar, dengan estimasi produksi calon benih 912 ton. Sampai saat ini panen masih berlanjut di lapangan dan diperkirakan panen akan selesai akhir bulan Mei 2022," bebernya.
Guna memenuhi kebutuhan benih pada musim tanam bulan April 2022, pihaknya sudah menyalurkan 107 ton benih untuk empat kabupaten. "Di Kabupaten Bone 60,37 ton, Maros 20,7 ton, Pangkep 16 ton dan Bulukumba 10 ton," sebutnya.
Untuk penangkaran benih tahap 2 musim tanam April-September 2022, sambung Imran, akan dilanjutkan perbanyakan benih padi seluas 450 hektare dengan perkiraan produksi benih mencapai 1.400 ton.
"Dengan demikian jumlah benih yang dihasilkan dan akan dibantukan ke petani tahun 2022 ini kurang lebih 2.600 ton untuk luas lahan 100 ribu hektar," jelasnya.
Selain bantuan benih padi, Pemprov Sulsel juga secara simbolis menyerahkan bantuan bibit kopi sebanyak 1.134.000 batang untuk peremajaan tanaman yang sudah tua di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Maros, Bone, dan Sidrap.
Kemudian bantuan bibit Kakao sebanyak 3.610.000 batang untuk peremajaan tanaman yang sudah tua di Bantaeng, Gowa, Sinjai, Soppeng, Bone, Luwu Utara, dan Luwu Timur.
"Juga ada bantuan alsintan 273 unit, rinciannya combine harvester 29 unit, traktor roda empat sebanyak 15 unit, hand traktor 195 unit, pompa air 11 unit, cultivator 10 unit, transplanter 2 unit dan pemipil jagung 3 unit," pungkas Imran.
(tri)