Bus Trans Metro Pasundan Minim Sosialisasi, Sopir dan Pengusaha Angkot Protes

Senin, 11 April 2022 - 19:57 WIB
loading...
Bus Trans Metro Pasundan Minim Sosialisasi, Sopir dan Pengusaha Angkot Protes
Bus Trans Metro Pasundan koridor 2 dengan rute Alun-alun Bandung - Kota Baru Parahyangan, Padalarang, KBB, melalui Cimahi yang banyak dikeluhkan oleh sopir angkutan kota (angkot) akibat minim sosialisasi. Foto/Dok.MPI
A A A
CIMAHI - Keberadaan Bus Trans Metro Pasundan koridor 2 dengan rute Alun-alun Bandung - Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), banyak dikeluhkan oleh sopir angkutan kota (angkot).

Bus buy the service (BTS) yang melintas wilayah Cimahi ini dinilai minim sosialisasi dalam pengoperasiannya. Sehingga banyak sopir yang mengaku kaget dan mengeluh, mengingat dalam uji coba yang dilakukan tiket bus itu digratiskan.

Di Kota Cimahi, para sopir dan pengusaha angkot sempat melakukan pencegatan bus tersebut dan meminta agar penumpangnya turun. Berdasarkan informasi yang diperoleh aksi itu dilakukan di Jalan Gedong Opat, Kota Cimahi pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Divonis Mati, Predator Seks Herry Wirawan Belum Ambil Sikap Soal Kasasi

"Betul ada kejadian itu, Sabtu kemarin di Jalan Gedong Opat," kata Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang, Senin (11/4/2022).

Dikatakannya, para pengusaha angkutan umum itu merasa tidak ada sosialisasi terkait keberadaan BTS sehinggga sangat dirugikan. Setelah adanya kejadian itu, pihaknya langsung melakukan pertemuan bersama sejumlah pihak terkait sehingga situasi kembali kondusif.

Mereka meminta agar mengkaji kembali tarif gratis yang berlaku saat uji coba ini. Kemudian jarak antar halte hingga pemotongan rute khusus di Kota Cimahi pun diminta untuk dilakukan perubahan supaya tidak bersinggungan dengan jalur angkot.

"Pengusaha dan sopir angkutan merasa mereka tidak tau adanya BTS, apalagi dengan sistem tiket gratis di awal-awal ini. Permintaan itu sudah ditampung Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) IX Jawa Barat untuk diteruskan ke Kementerian Perhubungan," terangnya.

Terpisah Ketua Organda KBB Asep Dedi Setiawan mengaku di KBB tidak sampai ada penghadangan bus tersebut. Namun semua sopir mengeluhkan dengan beroperasinya bus tersebut, sehingga pihaknya akan mengomunikasikan hal ini dengan Dishub.

"Di KBB situasi masih kondusif, tapi semua sopir angkot semua mengeluh, sama. Nanti kami akan sikapi hal ini lebih lanjut," ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)