Tak Harus ke Jakarta, Kembara Pilih Menyuarakan Aksi di Media Sosial
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat (Kembara) memutuskan tidak berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (11/4/2022) ini.
Mereka memilih menyalurkan aspirasi dan sikapnya melalui melalui media sosial. Hal itu sudah menjadi kesepakatan semua pengurus dan anggota Kembara, setelah sebelumnya melakukan kajian internal.
Baca juga: Jelang Demo Penundaan Pemilu, Pagar Gedung Sate dan DPRD Dipasang Kawat Berduri
"Kami bersepakat tidak ikut turun aksi ke jalan, tapi memilih cara sendiri untuk menyampaikan aspirasi tersebut ke muka publik. Salah satunya melakukan kajian isu yang saat ini santer di publik lalu menampilkannya dalam media sosial," kata Ketua Kembara, Deni Permana, Senin (11/4/2022).
Secara prinsip, pihaknya mendukung aksi yang dilakukan sejumlah elemen mahasiswa yang memilih jalur turun ke jalan hari ini. Begitupun dengan permasalahan yang disoroti terkait soal isu jabatan presiden, pemilu, BBM, minyak goreng, dan persoalan publik lainnya.
Sebab dari berbagai keresahan yang dirasakan masyarakat itu, membuat rekan rekan mahasiswa dipersatukan kembali dalam satu gerakan secara nasional. Ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai pembela rakyat ketika kekuasaan semena-mena.
"Ada momentum dan aspirasi masyarakat terkait kondisi kekinian yang akan kami kawal bersama elemen mahasiswa lainnya, baik yang saat ini turun aksi di Jakarta ataupun mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia," tuturnya.
Dikatakannya, persoalan yang mengemuka dan membuat kegaduhan di masyarakat tidak lain seperti wacana perpanjangan masa jabatan presiden, presiden tiga periode, Pemilu ditunda. Termasuk juga kelangkaan bahan pokok minyak goreng, kenaikan harga BBM yang semakin memperburuk penderitaan rakyat di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
"Sekarang ini masyarakat sedang sudah akibat COVID-19, ditambah kebutuhan pokok yang naik saat Ramadan. Sehingga pemerintah harus konsen terhadap hal itu, bukan memikirkan kekuasaan," tegasnya
Mereka memilih menyalurkan aspirasi dan sikapnya melalui melalui media sosial. Hal itu sudah menjadi kesepakatan semua pengurus dan anggota Kembara, setelah sebelumnya melakukan kajian internal.
Baca juga: Jelang Demo Penundaan Pemilu, Pagar Gedung Sate dan DPRD Dipasang Kawat Berduri
"Kami bersepakat tidak ikut turun aksi ke jalan, tapi memilih cara sendiri untuk menyampaikan aspirasi tersebut ke muka publik. Salah satunya melakukan kajian isu yang saat ini santer di publik lalu menampilkannya dalam media sosial," kata Ketua Kembara, Deni Permana, Senin (11/4/2022).
Secara prinsip, pihaknya mendukung aksi yang dilakukan sejumlah elemen mahasiswa yang memilih jalur turun ke jalan hari ini. Begitupun dengan permasalahan yang disoroti terkait soal isu jabatan presiden, pemilu, BBM, minyak goreng, dan persoalan publik lainnya.
Sebab dari berbagai keresahan yang dirasakan masyarakat itu, membuat rekan rekan mahasiswa dipersatukan kembali dalam satu gerakan secara nasional. Ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai pembela rakyat ketika kekuasaan semena-mena.
"Ada momentum dan aspirasi masyarakat terkait kondisi kekinian yang akan kami kawal bersama elemen mahasiswa lainnya, baik yang saat ini turun aksi di Jakarta ataupun mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia," tuturnya.
Dikatakannya, persoalan yang mengemuka dan membuat kegaduhan di masyarakat tidak lain seperti wacana perpanjangan masa jabatan presiden, presiden tiga periode, Pemilu ditunda. Termasuk juga kelangkaan bahan pokok minyak goreng, kenaikan harga BBM yang semakin memperburuk penderitaan rakyat di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
"Sekarang ini masyarakat sedang sudah akibat COVID-19, ditambah kebutuhan pokok yang naik saat Ramadan. Sehingga pemerintah harus konsen terhadap hal itu, bukan memikirkan kekuasaan," tegasnya
(msd)