Solar Langka, Nelayan di Kota Medan Kesulitan Melaut

Jum'at, 08 April 2022 - 06:43 WIB
loading...
Solar Langka, Nelayan di Kota Medan Kesulitan Melaut
Nelayan yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) kini kesulitan melaut akibat kelangkaan solar yang menjadi bahan bakar utama perahu-perahu mereka. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
MEDAN - Nelayan yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) kini kesulitan melaut akibat kelangkaan solar yang menjadi bahan bakar utama perahu-perahu mereka. Mereka pun berharap pemerintah melalui Pertamina menyediakan solar khusus untuk mendukung kegiatan mereka menangkap ikan.

"Sudah beberapa hari ini tidak melaut memang. Enggak ada solar. Sudah beberapa hari ini kosong," sebut Marasutan Siregar (39) salah seorang nelayan di Belawan.



Hal senada disampaikan Samiun (44), nelayan Belawan lainnya. Ia mengatakan ketiadaan solar membuat mereka terpaksa mencari ikan dengan cara memancing dan menjala di pesisir pantai yang bisa dijangkau dengan perahu bertenaga dayung.

"Enggak ada pilihan. Keluarga harus tetap makan. Hasilnya ya hanya cukup untuk makan saja. Dijual pun hanya untuk beli beras," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdul Rahman, mengaku kelangkaan solar sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Ia berharap agar pemerintah segera menyediakan solar untuk nelayan agar kelangkaan solar ini tidak mengganggu kehidupan perekonomian para nelayan.

"Kondisi ini akan juga berpengaruh pada ketersediaan ikan untuk masyarakat," kata Atan, panggilan akrab Abdul Rahman, Kamis (7/4/2022).

Atan mengaku, saat ini hasil tangkapan ikan mulai menurun akibat banyaknya nelayan tak melaut. “Ada juga sebagian yang melaut. Mereka paksakan dengan BBM yang sulit ini. Mengingat mereka perlu makan, biaya hidup dan lainnya,” katanya.

Meskipun hasil tangkapan ikan menurun, namun kata Atan, para nelayan belum menaikkan harga jual mereka. “Harga ikan tetap normal. Meskipun biaya melaut sangat tinggi, tetapi hasil tangkap tetap mereka jual dengan harga lama,” jelasnya.

Atan berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi para nelayan, terutama pada saat kelangkaan BBM. “Kita minta pemerintah lebih memperhatikan keluhan nelayan, jadi pemerintah tidak salah langkah membuat aturan-aturan,” pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)