Lawan Polisi, 4 Peluru Bersarang di Kaki Pembobol SD Tamamaung Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Akbar Hidayat alias Saguni (24) merintih kesakitan di ruang UGD Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Jumat (24/4/2020). Empat peluru bersarang di kaki Saguni yang merupakan pelaku pembobolan SD Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel pada akhir Maret lalu.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fathur Rakhman, mengatakan Saguni terpaksa dilumpuhkan karena berulah dalam proses pengembangan kasus. Ia berupaya melawan petugas dalam upayanya melarikan diri. Saguni sendiri ditangkap di tempat persembunyian di Jalan Abdurahman Basalamah, tatkala sedang tertidur.
Selanjutnya, Jamal bercerita pelaku dibawa pengembangan untuk menunjukkan tempat menyimpan barang hasil curiannya di rumah kosnya, Jalan Sukaria 13. Adapun barang curian itu meliputi sebuah kipas angin, laptop, CPU, speaker aktif dan dua buah proyektor serta linggis sebagai alat yang digunakan untuk mencuri.
"Namun saat dibawa penunjukan lokasinya mencuri, pelaku memberontak dan melawan anggota. Setelah tembakan peringatan tidak dihiraukan, dengan sangat terpaksa kami lumpuhkan sebanyak empat kali di kedua kakinya. Setelah itu kita bawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis," jelas Jamal.
Di hadapan polisi, Saguni mengakui perbuatannya membobol SD Tamamaung pada 25 Maret lalu. Kejahatan itu dilakoninya bersama rekannya bernama Harmin alias Ilo. Mereka membobol pintu sekolah dengan memakai linggis. Setelahnya, Saguni dan Ilo menggasak berbagai barang elektronik yang lalu dijualnya untuk membeli narkoba.
"Dia ini residivis juga baru keluar awal tahun ini, kasus pencurian dengan kekerasan atau curas. Hasilnya dipakai sabu-sabu. Kalau rekannya (Ilo) sudah diamankan di Mapolres Pelabuhan dalam kasus narkoba," tandasnya.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fathur Rakhman, mengatakan Saguni terpaksa dilumpuhkan karena berulah dalam proses pengembangan kasus. Ia berupaya melawan petugas dalam upayanya melarikan diri. Saguni sendiri ditangkap di tempat persembunyian di Jalan Abdurahman Basalamah, tatkala sedang tertidur.
Selanjutnya, Jamal bercerita pelaku dibawa pengembangan untuk menunjukkan tempat menyimpan barang hasil curiannya di rumah kosnya, Jalan Sukaria 13. Adapun barang curian itu meliputi sebuah kipas angin, laptop, CPU, speaker aktif dan dua buah proyektor serta linggis sebagai alat yang digunakan untuk mencuri.
"Namun saat dibawa penunjukan lokasinya mencuri, pelaku memberontak dan melawan anggota. Setelah tembakan peringatan tidak dihiraukan, dengan sangat terpaksa kami lumpuhkan sebanyak empat kali di kedua kakinya. Setelah itu kita bawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis," jelas Jamal.
Di hadapan polisi, Saguni mengakui perbuatannya membobol SD Tamamaung pada 25 Maret lalu. Kejahatan itu dilakoninya bersama rekannya bernama Harmin alias Ilo. Mereka membobol pintu sekolah dengan memakai linggis. Setelahnya, Saguni dan Ilo menggasak berbagai barang elektronik yang lalu dijualnya untuk membeli narkoba.
"Dia ini residivis juga baru keluar awal tahun ini, kasus pencurian dengan kekerasan atau curas. Hasilnya dipakai sabu-sabu. Kalau rekannya (Ilo) sudah diamankan di Mapolres Pelabuhan dalam kasus narkoba," tandasnya.
(tri)