Lapas Palopo Tuan Rumah Ibadah Oikumene Kemenkumham se-Indonesia
loading...
A
A
A
PALOPO - Ibadah persekutuan Oikumene Kementerian Hukum dan HAM se-Indonesia kembali digelar, Sabtu (2/4/2022). Lapas kelas IIA Palopo bertindak sebagai tuan rumah. Ibadah tersebut mengangkat tema 'Penuh Kasih Seperti Bapa'.
Jhonny Gultom selaku Kalapas Palopo Kemenkumham Sulsel pada kesempatan ini menyampaikan, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan sebagai tuan rumah Ibadah yang diselenggarakan secara hybrid, via luring dan daring.
Jhonny tak lupa juga berterima kasih pada gereja jemaat toraja Kota Palopo, khususnya pada ibu pendeta dan tim pelayanan gereja. "Hebat dan luar biasa, terimakasih atas kerjasamanya sehingga kegitan ini dapat terlaksana dengan penuh khidmat tanpa ada hambatan," ucap Jhonny.
Sementara itu, mantan Dirjen Imigrasi yang bertindak sebagai penasehat, mengapresiasi dan berterimakasih atas kerja panitia yang luar biasa sehingga ibadah dapat berjalan dengan lancar.
Pendeta Fransiska Sannang Pauang memberikan khotbah 'Membangun Kasih Persaudaraan dalam Keberagaman demi Indonesia Maju'. Fransiska mengajak seluruh jamaat untuk menyadari bahwa hidup kita berharga dan mulia.
"Tuhan tak pernah lelah menuntun kita. Yang membuat dia lelah adalah dosa dan ritual agama yang hampa. Dosa harus diakui dan Kasih Allah harus diakui," pesan Fransiska pada warga binaan yang ikut sebagai peserta.
Menurut Fransiska, Oikumene artinya gerakan satu rumah yang merupakan wadah pemersatu untuk membagi dan menikmati kasih Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang dengan menegakkan kebenaran dan memperjuangkan hak asasi sambil menyadari bahwa profesi, pangkat, jabatan dan kedudukan hanyalah sarana bukan tujuan hidup.
"Kita berharga dan diciptakan mulia untuk memuliakan Allah. Peganglah prinsip " hidup untuk menyaksikan kasih Bapa," pesan Fransiska menutup khotbahnya.
Kakanwil Kemenkumham Sulsel , Liberti Sitinjak, dalam keterangan terpisah, memberikan apresiasi atas pelaksanaan ibadah yang berjalan dengan sangat baik.
"Mari kita selalu mengajak penghuni lapas kearah kebaikan. Kegiatan kerohaniaan semacam ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan," ajak Liberti Sitinjak.
Jhonny Gultom selaku Kalapas Palopo Kemenkumham Sulsel pada kesempatan ini menyampaikan, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan sebagai tuan rumah Ibadah yang diselenggarakan secara hybrid, via luring dan daring.
Jhonny tak lupa juga berterima kasih pada gereja jemaat toraja Kota Palopo, khususnya pada ibu pendeta dan tim pelayanan gereja. "Hebat dan luar biasa, terimakasih atas kerjasamanya sehingga kegitan ini dapat terlaksana dengan penuh khidmat tanpa ada hambatan," ucap Jhonny.
Sementara itu, mantan Dirjen Imigrasi yang bertindak sebagai penasehat, mengapresiasi dan berterimakasih atas kerja panitia yang luar biasa sehingga ibadah dapat berjalan dengan lancar.
Pendeta Fransiska Sannang Pauang memberikan khotbah 'Membangun Kasih Persaudaraan dalam Keberagaman demi Indonesia Maju'. Fransiska mengajak seluruh jamaat untuk menyadari bahwa hidup kita berharga dan mulia.
"Tuhan tak pernah lelah menuntun kita. Yang membuat dia lelah adalah dosa dan ritual agama yang hampa. Dosa harus diakui dan Kasih Allah harus diakui," pesan Fransiska pada warga binaan yang ikut sebagai peserta.
Menurut Fransiska, Oikumene artinya gerakan satu rumah yang merupakan wadah pemersatu untuk membagi dan menikmati kasih Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang dengan menegakkan kebenaran dan memperjuangkan hak asasi sambil menyadari bahwa profesi, pangkat, jabatan dan kedudukan hanyalah sarana bukan tujuan hidup.
"Kita berharga dan diciptakan mulia untuk memuliakan Allah. Peganglah prinsip " hidup untuk menyaksikan kasih Bapa," pesan Fransiska menutup khotbahnya.
Kakanwil Kemenkumham Sulsel , Liberti Sitinjak, dalam keterangan terpisah, memberikan apresiasi atas pelaksanaan ibadah yang berjalan dengan sangat baik.
"Mari kita selalu mengajak penghuni lapas kearah kebaikan. Kegiatan kerohaniaan semacam ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan," ajak Liberti Sitinjak.
(tri)