Karyawan Meninggal di Pabrik, DPRD Luwu dan PT SGS Gelar Rapat Tertutup
loading...
A
A
A
LUWU - Sejumlah legislator dari DPRD Luwu dan pihak PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) menggelar rapat terkait kecelakaan kerja di pabrik kayu lapis milik perseroan. Sayangnya, pertemuan di Ruang Meranti Meeting Room, Sabtu (2/4/2022) siang itu berlangsung tertutup.
Diketahui, rapat antara DPRD Luwu dan PT SGS dilakukan setelah insiden meninggalnya seorang karyawan bernama Nurhidayah (42) di area pabrik kayu lapis milik perseroan, Jumat (1/4/2022) dini hari. Adapun penyebab kematian karyawan itu hingga kini masih diselidiki kepolisian.
Dalam rapat itu, tampak lima legislator dari DPRD Luwu bersama dua pendamping dari Dinas Tenaga Kerja yang turut hadir bersama pihak PT SGS. Adapun sejumlah awak media TV nasional maupun lokal tidak diizinkan untuk meliput kegiatan tersebut.
Rombongan DPRD Luwu dipimpin Wakil Ketua, Mappatunru, bersama anggota DPRD lainnya, Harbi Arsyad, Sukma, Andi Admiral, dan Andi Memmeng. Sementara dari Disnaker yakni Hendra, pejabat fungsional pengantar kerja danSukmawati, fungsional mediator.
Kepala Divisi PAM, Anton, menyampaikan dari pihak PT SGS diwakili oleh Manager HRBP. "Dari PT SGS diwakili Pak Manager HRBP, dulunya manager SDM, Andi Asing dan Andi Pau, Kabag SDM," ujar dia.
"Tidak bisa media ikut dalam rapat. Saya tidak bisa sampaikan alasannya, ini sudah disampaikan pimpinan," sambung Anton.
Sekadar diketahui, karyawan bernama Nurhidayah (42) mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan nyawanya melayang. Korban mengalami luka pada bagian kepala setelah rambutnya tertarik masuk dalam mesin Reling Continus Drayer yang sedang berputar.
"Dari keterangan saksi bahwa korban sementara menyapu dibawah mesin yang sedang hidup atau bekerja. Kemudian tanpa sengaja kerudung korban menyentuh dan tertarik oleh mesin Railing Continuous Dryer yang sedang berputar," ujar Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan, kemarin.
"Sehingga rambut dan kepala korban ikut tertarik dan terbentur, lalu kerudung korban terlilit pada leher korban dan susah bernafas," lanjutnya.
Meski sempat mendapat pertolongan oleh karyawan lain dengan segera mematikan mesin namun nyawa korban tidak bisa tertolong.
"Korban sempat dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Bua, namun tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Adapun luka yang dialami korban yakni tanda hitam melingkar dileher seperti lilitan," ujar Kasat Reskim.
Polres Luwu diketahui telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak PT SGS. Manager SDM, Andi Asing, yang dikonfirmasi sebelumnya belum memberikan penjelasan perihal kecelakaan kerja ini.
Diketahui, rapat antara DPRD Luwu dan PT SGS dilakukan setelah insiden meninggalnya seorang karyawan bernama Nurhidayah (42) di area pabrik kayu lapis milik perseroan, Jumat (1/4/2022) dini hari. Adapun penyebab kematian karyawan itu hingga kini masih diselidiki kepolisian.
Dalam rapat itu, tampak lima legislator dari DPRD Luwu bersama dua pendamping dari Dinas Tenaga Kerja yang turut hadir bersama pihak PT SGS. Adapun sejumlah awak media TV nasional maupun lokal tidak diizinkan untuk meliput kegiatan tersebut.
Rombongan DPRD Luwu dipimpin Wakil Ketua, Mappatunru, bersama anggota DPRD lainnya, Harbi Arsyad, Sukma, Andi Admiral, dan Andi Memmeng. Sementara dari Disnaker yakni Hendra, pejabat fungsional pengantar kerja danSukmawati, fungsional mediator.
Kepala Divisi PAM, Anton, menyampaikan dari pihak PT SGS diwakili oleh Manager HRBP. "Dari PT SGS diwakili Pak Manager HRBP, dulunya manager SDM, Andi Asing dan Andi Pau, Kabag SDM," ujar dia.
"Tidak bisa media ikut dalam rapat. Saya tidak bisa sampaikan alasannya, ini sudah disampaikan pimpinan," sambung Anton.
Sekadar diketahui, karyawan bernama Nurhidayah (42) mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan nyawanya melayang. Korban mengalami luka pada bagian kepala setelah rambutnya tertarik masuk dalam mesin Reling Continus Drayer yang sedang berputar.
"Dari keterangan saksi bahwa korban sementara menyapu dibawah mesin yang sedang hidup atau bekerja. Kemudian tanpa sengaja kerudung korban menyentuh dan tertarik oleh mesin Railing Continuous Dryer yang sedang berputar," ujar Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan, kemarin.
"Sehingga rambut dan kepala korban ikut tertarik dan terbentur, lalu kerudung korban terlilit pada leher korban dan susah bernafas," lanjutnya.
Meski sempat mendapat pertolongan oleh karyawan lain dengan segera mematikan mesin namun nyawa korban tidak bisa tertolong.
"Korban sempat dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Bua, namun tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Adapun luka yang dialami korban yakni tanda hitam melingkar dileher seperti lilitan," ujar Kasat Reskim.
Polres Luwu diketahui telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak PT SGS. Manager SDM, Andi Asing, yang dikonfirmasi sebelumnya belum memberikan penjelasan perihal kecelakaan kerja ini.
(tri)