Kemensos Bantu Anak Yatim Piatu Penderita Tumor Abdomen di Sinjai
loading...
A
A
A
SINJAI - Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial dan Balai Toddopuli di Makassar segera melakukan respons kasus terhadap Nur Haizah (NH), anak yatim piatu penderita Tumor Abdomen (Tumor Perut) di RSUD Sinjai .
Dari hasil asesmen yang dilakukan oleh Pekerja Sosial, diketahui bahwa NH (9 th) telah menjadi yatim piatu sejak tahun 2019. Ibu Kandung NH meninggal akibat penyakit infeksi lambung yang dideritanya.
Sebulan setelah kepergian ibunya, ayahnya meninggal dunia diduga karena penyakit radang paru. Sepeninggal orang tuanya, NH diasuh oleh nenek dari keluarga ayahnya.
Penyakit Tumor Abdomen ini baru diketahui oleh pihak keluarga setelah NH dirujuk ke RSUD Sinjai. Nenek NH menceritakan bahwa pada pertengahan Maret 2022, cucunya mengeluhkan kram dan rasa nyeri di sekitar perut.
Olehnya itu, ia segera membawa NH ke Puskesmas Pembantu Lappae untuk berobat, seminggu kemudian kondisi NH masih sama dan mengalami demam tinggi, pihak keluarga kemudian membawa kembali ke Pustu Lappae dan menjalani rawat inap. Karena kondisi anak tak kunjung membaik, akhirnya NH dirujuk ke RSUD Sinjai untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial, Salahuddin Yahya menyampaikan bahwa sesuai instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui permensos 4 tahun 2021 agar penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial/masyarakat yang mengalami risiko sosial agar menjadi prioritas untuk segera ditangani.
Risiko Sosial yang dimaksud adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, ekonomi, politik, fenomena alam, wabah penyakit dan bencana alam yang jika tidak diberikan bantuan sosial akan terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
"Bantuan sosial yang kami berikan kepada NH hari ini bertujuan untuk melindungi anak dari risiko sosial tersebut, memperkuat kapasitas dan pemberdayaan keluarga agar turut membantu mengurangi risiko sosial yang dihadapi oleh anak di masa yang akan datang," jelasnya.
Keluarga (Nenek NH) pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Sosial. "Kami sangat bersyukur pak, cucu kami mendapat bantuan dan perhatian yang luar biasa dari pemerintah sampai bisa menyempatkan waktu mengunjungi NH di Rumah Sakit," katanya.
Dari hasil asesmen yang dilakukan oleh Pekerja Sosial, diketahui bahwa NH (9 th) telah menjadi yatim piatu sejak tahun 2019. Ibu Kandung NH meninggal akibat penyakit infeksi lambung yang dideritanya.
Sebulan setelah kepergian ibunya, ayahnya meninggal dunia diduga karena penyakit radang paru. Sepeninggal orang tuanya, NH diasuh oleh nenek dari keluarga ayahnya.
Penyakit Tumor Abdomen ini baru diketahui oleh pihak keluarga setelah NH dirujuk ke RSUD Sinjai. Nenek NH menceritakan bahwa pada pertengahan Maret 2022, cucunya mengeluhkan kram dan rasa nyeri di sekitar perut.
Olehnya itu, ia segera membawa NH ke Puskesmas Pembantu Lappae untuk berobat, seminggu kemudian kondisi NH masih sama dan mengalami demam tinggi, pihak keluarga kemudian membawa kembali ke Pustu Lappae dan menjalani rawat inap. Karena kondisi anak tak kunjung membaik, akhirnya NH dirujuk ke RSUD Sinjai untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial, Salahuddin Yahya menyampaikan bahwa sesuai instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui permensos 4 tahun 2021 agar penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial/masyarakat yang mengalami risiko sosial agar menjadi prioritas untuk segera ditangani.
Risiko Sosial yang dimaksud adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, ekonomi, politik, fenomena alam, wabah penyakit dan bencana alam yang jika tidak diberikan bantuan sosial akan terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
"Bantuan sosial yang kami berikan kepada NH hari ini bertujuan untuk melindungi anak dari risiko sosial tersebut, memperkuat kapasitas dan pemberdayaan keluarga agar turut membantu mengurangi risiko sosial yang dihadapi oleh anak di masa yang akan datang," jelasnya.
Keluarga (Nenek NH) pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Sosial. "Kami sangat bersyukur pak, cucu kami mendapat bantuan dan perhatian yang luar biasa dari pemerintah sampai bisa menyempatkan waktu mengunjungi NH di Rumah Sakit," katanya.