Festival Rebus Dikritik, Bukan Solusi Kelangkaan Minyak Goreng

Senin, 28 Maret 2022 - 07:06 WIB
loading...
A A A
Sayangnya, gelaran festival ini dinilai tidak efektif. Wulan, salah seorang warga Kecamatan Panakkukang menilai, Pemkot Makassar dinilai terlalu banyak mengadakan kegiatan yang tidak penting. Menurutnya, Pemkot tak bijak dalam menyikapi masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.

"Kalau persoalannya di kelangkaan atau mahalnya minyak goreng, harusnya yang dicari solusinya bagaimana supaya minyak goreng tidak langka dan tidak mahal. Bukan malah bikin kegiatan yang sifatnya sesaat, sekadar seremonial, dan tidak ada dampaknya," beber Wulan.

Hal serupa juga diungkapkan Anggota Komisi D DPRD Makassar Yeni Rahman. Menurut Yeni, kegiatan ini tidak memberi pengaruh apapun terhadap persoalan minyak goreng.

Menurutnya, mengolah makanan dengan cara direbus merupakan hal yang biasa dan lumrah dilakukan masyarakat. Sehingga, terkesan berlebihan jika harus digelar dalam bentuk festival

"Rebus Makanan tidak perlu difestivalkan. Masyarakat sering lakukan," ucap Yeni.



Ketimbang menghelat festival, Yeni mengatakan lebih baik anggaran kegiatan tersebut dialihkan untuk membantu perekonomian masyarakat.

Yang paling penting justru Pemkot harusnya fokus dalam memastikan ketersediaan pasokan minyak goreng di pasaran, serta mengontrol harga agar tidak semakin membebani masyarakat.

"Ini jauh lebih memberi efek dibanding menggelar festival yang masyarakat sudah tahu. Jadi poinnya, bukan hanya bicara soal cara mengolah makanan melalui merebus," jelasnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)