Dipercepat, Penyaluran Bansos Kartu Sembako di Palembang Capai 96,6 Persen
loading...
A
A
A
Salah satu juru bayar KCU Palembang, Toto Suprapto mengungkapkan tantangan yang dihadapinya saat mengantarkan bansos yaitu kendala jarak dan menempuh wilayah perairan.
"Saya sebagai mandor antaran ditugaskan mengantar bansos ke rumah penerima di wilayah perairan. Kami antarkan karena penerima jauh untuk menjangkau ke kantor pos. Saya mengantar untuk 20-30 KPM. Dana kita serahkan setelah mencocokkan nomor NIK dengan data yang tercantum di danom," ucap Toto.
Menjalani tugas mengantar dana bansos ke rumah KPM, Toto acap kali mengalami momen haru. "Banyak penerima yang sangat berharap bisa terima bantuan. Kebanyakan mereka lansia. Mereka sangat perlu uang itu untuk beli sembako, obat," ujarnya.
Hal itu diamini oleh salah satu KPM, Nuraini, warga Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Palembang. Dia sampai menangis haru saat menerima uang bansos yang diantarkan langsung ke rumahnya.
"Terima kasih banyak. Saya sampai nangis sedih, bantuan diantarkan ke rumah malam-malam. Namanya saya orang susah, senang sekali dapat bantuan," kata Nuraini yang telah berusia lanjut.
Dana bansos senilai Rp600.000 sangat membantu Nuraini untuk menopang kehidupan. Sebab, pekerjaan sehari-hari hanya kerja serabutan, tak mencukupi.
"Saya kerja serabutan mencari genjer, udang. Dapat uang Rp10.000-Rp15.000 sehari. Hidup saya susah. Kadang ada beras, tapi tidak ada lauknya," tuturnya.
Uang bansos program kartu sembako senilai Rp600.000 yang diterima Nuraini dibelanjakan sembako dan untuk biaya makan sehari-hari.
Kondisi serupa dialami oleh KPM lainnya, Erni, warga Delapan Ilir Kota Palembang. "Saya sehari-hari kerja menjahit, suami kerja serabutan. Alhamdulillah, senang bisa dapat bantuan, bisa untuk belanja dan bayar sekolah. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah atas bantuannya," kata Erni.
"Saya sebagai mandor antaran ditugaskan mengantar bansos ke rumah penerima di wilayah perairan. Kami antarkan karena penerima jauh untuk menjangkau ke kantor pos. Saya mengantar untuk 20-30 KPM. Dana kita serahkan setelah mencocokkan nomor NIK dengan data yang tercantum di danom," ucap Toto.
Menjalani tugas mengantar dana bansos ke rumah KPM, Toto acap kali mengalami momen haru. "Banyak penerima yang sangat berharap bisa terima bantuan. Kebanyakan mereka lansia. Mereka sangat perlu uang itu untuk beli sembako, obat," ujarnya.
Hal itu diamini oleh salah satu KPM, Nuraini, warga Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, Palembang. Dia sampai menangis haru saat menerima uang bansos yang diantarkan langsung ke rumahnya.
"Terima kasih banyak. Saya sampai nangis sedih, bantuan diantarkan ke rumah malam-malam. Namanya saya orang susah, senang sekali dapat bantuan," kata Nuraini yang telah berusia lanjut.
Dana bansos senilai Rp600.000 sangat membantu Nuraini untuk menopang kehidupan. Sebab, pekerjaan sehari-hari hanya kerja serabutan, tak mencukupi.
"Saya kerja serabutan mencari genjer, udang. Dapat uang Rp10.000-Rp15.000 sehari. Hidup saya susah. Kadang ada beras, tapi tidak ada lauknya," tuturnya.
Uang bansos program kartu sembako senilai Rp600.000 yang diterima Nuraini dibelanjakan sembako dan untuk biaya makan sehari-hari.
Kondisi serupa dialami oleh KPM lainnya, Erni, warga Delapan Ilir Kota Palembang. "Saya sehari-hari kerja menjahit, suami kerja serabutan. Alhamdulillah, senang bisa dapat bantuan, bisa untuk belanja dan bayar sekolah. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah atas bantuannya," kata Erni.