Ibu Kandung Wanita Penabrak Ruang SPKT Polres Pematangsiantar Menangis Minta Maaf
loading...
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Seorang ibu bernama Murniati menangis meminta maaf kepada polisi dan masyarakat atas aksi nekat anaknya, yang menabrak ruang SPKT Polres Pematangsiantar, Senin (21/3/2022).
Ibu tersebut terlihat menangis di hadapan Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Simanjuntak dan media serta pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematangsiantar.
Dengan menangis ibu pelaku meminta masyarakat untuk memaafkan aksi nekat putrinya yang sudah meresahkan dengan menabrak ruang SPKT polisi. “Minta maaf saya pak kepada masyarakat seluruhnya, itu di luar pengawasan kami,” katanya sambil terisak di hadapan kapolda.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Panca Simanjuntak pun langsung mendatangi wanita penabrak Mapolres Pematangsiantar pascainsiden. Pelaku FAM (23) kini masih menjalani pemeriksaan.
Menurutnya, hasil pemeriksaan sementara pelaku ternyata memiliki pemahaman berbeda soal agama. “Hasil pemeriksaan ternyata memang pelaku memiliki paham berbeda soal agama,” katanya.
Sebelum insiden yang menghebohkan itu, FAM berencana menikah untuk yang ketiga kalinya.
“Namun keinginan pelaku tidak mendapat persetujuan orang tuanya, setelah itu pelaku sering menyendiri dalam. Memperdalam ilmu agamanya dan sering mengingatkan orang tuanya tentang ajaran agama,” kata kapolda.
Ibu tersebut terlihat menangis di hadapan Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Simanjuntak dan media serta pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematangsiantar.
Dengan menangis ibu pelaku meminta masyarakat untuk memaafkan aksi nekat putrinya yang sudah meresahkan dengan menabrak ruang SPKT polisi. “Minta maaf saya pak kepada masyarakat seluruhnya, itu di luar pengawasan kami,” katanya sambil terisak di hadapan kapolda.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Panca Simanjuntak pun langsung mendatangi wanita penabrak Mapolres Pematangsiantar pascainsiden. Pelaku FAM (23) kini masih menjalani pemeriksaan.
Menurutnya, hasil pemeriksaan sementara pelaku ternyata memiliki pemahaman berbeda soal agama. “Hasil pemeriksaan ternyata memang pelaku memiliki paham berbeda soal agama,” katanya.
Sebelum insiden yang menghebohkan itu, FAM berencana menikah untuk yang ketiga kalinya.
“Namun keinginan pelaku tidak mendapat persetujuan orang tuanya, setelah itu pelaku sering menyendiri dalam. Memperdalam ilmu agamanya dan sering mengingatkan orang tuanya tentang ajaran agama,” kata kapolda.