Sudah Empat Hari, Masjid 99 Kubah Diaudit Lagi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Masjid 99 Kubah yang ada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) kembali diaudit. Pemeriksaan konstruksi ini dilakukan tim audit internal Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel. Baca : Kelanjutan Pembangunan Masjid 99 Kubah Tunggu Audit Fisik
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel, Chaeruddin mengatakan, audit internal ini sudah berjalan. Pemeriksaan ini tidak hanya untuk memeriksa lebih detail konstruksinya, tapi juga alokasi anggaran yang telah diserap.
"Sejak empat hari lalu sudah turun lapangan memeriksa. Jadi ada tim dibentuk yang memeriksa mulai dari perencanaan awal sampai kondisi bangunan. Termasuk tim memeriksa pekerjaan apalagi yang belum dilaksanakan," beber Chaeruddin kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan, target pelaksanaan audit internal Dinas PUTR ini selama dua minggu kedepan. Diharapkan dalam kurun waktu itu sudah ada laporan detail dan rekomendasi yang dihasilkan untuk kelanjutan Masjid 99 Kubah ini.
"Kita akan menghitung berapa anggaran yang sudah teralokasi ke Mesjid 99 kubah. Kemudian item-item pekerjaan apa saja dari nominal nilai uang sudah dianggarkan pemprov. Kita cek lagi ke lapangan. Nanti akan tergambar juga berapa lagi anggaran yang dibutuhkan," sambung dia.
Sebelumnya audit konstruksi juga telah dilakukan ke proyek strategis Pemprov Sulsel itu. Audit ini dilakukan tim audit forensik Unhas yang diinisiasi Inspektorat Sulsel. Namun Chaeruddin mengaku hasil laporan itu belum sampai ke Dinas PUTR.
Chaeruddin mengaku, pihaknya memastikan akan tetap melanjutkan proyek Masjid 99 Kubah ini. Namun untuk tahun ini belum bisa memungkinkan untuk dialokasikan anggaran. Masih fokus pelaksanaan audit mengumpulkan data.
"Kalau dianggarkan tahun ini kemungkinan tidak. Artinya pemprov kemungkinan belum, apalagi kondisi COVID-19 sekarang. Anggaran sekarang banyak dialihkan untuk penanganan COVID-19 yang lebih utama," tukas Chaeruddin.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pun memastikan akan tetap melanjutkan pembangunan Masjid 99 Kubah. Namun lebih dulu harus melakukan proses mutual check nol (MC 0) harus dilakukan. Dalam artian, suatu proses pelaporan jenis item uraian pekerjaan atas proyek yang dilengkapi dengan berita acara pemeriksaan lapangan.
Dia melanjutkan, proses itu menjadi penting sebelum melanjutkan proyek strategis ini di masa kepemimpinannya. Agar saat dilanjutkan, tidak ada masalah hukum baik dari segi administrasi dan konstruksi kedepan.
"Mohon dipahami, kalau Anda sebagai pemimpin, tidak mungkin langsung melanjutkan, kita MC-0 dulu, kita audit fisik. Supaya kita tidak tersangkut (hukum)," beber Nurdin.
Dilanjutkan, proses audit fisik telah selesai. Hanya saja proses pemeriksaan kontruksi atas bangunan masjid itu masih harus dilanjutkan. Prosesnya harus lebih detail, melalui langkah MC-0 "Sudah selesai (audit fisik). Jadi MC-0-nya udah jalan. Saya juga kepingin segera disitu solat," ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Pastikan Pembangunan Masjid 99 Kubah Tetap Berlanjut
Jika proses ini rampung, kata Dia, barulah Pemprov Sulsel akan segera menyiapkan anggaran. Estimasinya, tergantung dari kebutuhan hasil kajian audit fisik hingga proses MC-0. "Kita siapin anggarannya. Makanya selesai audit fisik, MC0-nya udah selesai, kita siapin anggarannya," tegas Nurdin.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel, Chaeruddin mengatakan, audit internal ini sudah berjalan. Pemeriksaan ini tidak hanya untuk memeriksa lebih detail konstruksinya, tapi juga alokasi anggaran yang telah diserap.
"Sejak empat hari lalu sudah turun lapangan memeriksa. Jadi ada tim dibentuk yang memeriksa mulai dari perencanaan awal sampai kondisi bangunan. Termasuk tim memeriksa pekerjaan apalagi yang belum dilaksanakan," beber Chaeruddin kepada SINDOnews.
Dia melanjutkan, target pelaksanaan audit internal Dinas PUTR ini selama dua minggu kedepan. Diharapkan dalam kurun waktu itu sudah ada laporan detail dan rekomendasi yang dihasilkan untuk kelanjutan Masjid 99 Kubah ini.
"Kita akan menghitung berapa anggaran yang sudah teralokasi ke Mesjid 99 kubah. Kemudian item-item pekerjaan apa saja dari nominal nilai uang sudah dianggarkan pemprov. Kita cek lagi ke lapangan. Nanti akan tergambar juga berapa lagi anggaran yang dibutuhkan," sambung dia.
Sebelumnya audit konstruksi juga telah dilakukan ke proyek strategis Pemprov Sulsel itu. Audit ini dilakukan tim audit forensik Unhas yang diinisiasi Inspektorat Sulsel. Namun Chaeruddin mengaku hasil laporan itu belum sampai ke Dinas PUTR.
Chaeruddin mengaku, pihaknya memastikan akan tetap melanjutkan proyek Masjid 99 Kubah ini. Namun untuk tahun ini belum bisa memungkinkan untuk dialokasikan anggaran. Masih fokus pelaksanaan audit mengumpulkan data.
"Kalau dianggarkan tahun ini kemungkinan tidak. Artinya pemprov kemungkinan belum, apalagi kondisi COVID-19 sekarang. Anggaran sekarang banyak dialihkan untuk penanganan COVID-19 yang lebih utama," tukas Chaeruddin.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pun memastikan akan tetap melanjutkan pembangunan Masjid 99 Kubah. Namun lebih dulu harus melakukan proses mutual check nol (MC 0) harus dilakukan. Dalam artian, suatu proses pelaporan jenis item uraian pekerjaan atas proyek yang dilengkapi dengan berita acara pemeriksaan lapangan.
Dia melanjutkan, proses itu menjadi penting sebelum melanjutkan proyek strategis ini di masa kepemimpinannya. Agar saat dilanjutkan, tidak ada masalah hukum baik dari segi administrasi dan konstruksi kedepan.
"Mohon dipahami, kalau Anda sebagai pemimpin, tidak mungkin langsung melanjutkan, kita MC-0 dulu, kita audit fisik. Supaya kita tidak tersangkut (hukum)," beber Nurdin.
Dilanjutkan, proses audit fisik telah selesai. Hanya saja proses pemeriksaan kontruksi atas bangunan masjid itu masih harus dilanjutkan. Prosesnya harus lebih detail, melalui langkah MC-0 "Sudah selesai (audit fisik). Jadi MC-0-nya udah jalan. Saya juga kepingin segera disitu solat," ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Pastikan Pembangunan Masjid 99 Kubah Tetap Berlanjut
Jika proses ini rampung, kata Dia, barulah Pemprov Sulsel akan segera menyiapkan anggaran. Estimasinya, tergantung dari kebutuhan hasil kajian audit fisik hingga proses MC-0. "Kita siapin anggarannya. Makanya selesai audit fisik, MC0-nya udah selesai, kita siapin anggarannya," tegas Nurdin.
(sri)