Mis Assadiyah Sekolah Terpencil di Bulukumba Butuh Perhatian

Selasa, 15 Maret 2022 - 18:12 WIB
loading...
Mis Assadiyah Sekolah Terpencil di Bulukumba Butuh Perhatian
Kondisi belajar-mengajar di Sekolah Mis Assaddiyah Kindang terletak di Dusun Bungayya Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Foto: Istimewa
A A A
BULUKUMBA - Pendidikan merupakan salah satu hak dasar yang harus dipenuhi. Termasuk yang ada di Kabupaten Bulukumba, terdapat salah satu sarana pendidikan yakni Mis Assaddiyah Kindang yang dibangun untuk memenuhi pendidikan warga sekitar.

Mis Assaddiyah Kindang terletak di Dusun Bungayya didirikan tahun 2015 oleh Rezki Sarib. Sekolah Dasar ini terletak di Kaki Pegunungan Bawakaraeng dan Lompo Battang Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Rezki Sarib pendiri Sekolah Dasar Mis Kindang ini mengatakan, pendirian sekolah ini didasari atas keinginan untuk menyediakan sekolah murah bahkan gratis untuk anak-anak di wilayah terpencil tersebut.



"Karena sebelum ada Mis Assaddiyah anak-anak Dusun Bungayya harus berjalan belasan hingga puluhan kilometer agar sampai di kampung sebelah untuk bersekolah dan mendapatkan ilmu layaknya seperti anak-anak lainnya,"kata dia.

Hal itu kata dia, tidak adaya kendaraan umum dan bahkan ada orang tua siswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi, di tambah dengan akses jalan yang terbilang rusak parah dan tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat dan daerah.

Atas kondisi tersebut, kata Rezki yang menjadi salah satu tokoh masyarakat di Dusun Bungayya mencoba untuk mendirikan sekolah dasar yang berbasis Madrasah Ibtidaiyah tersebut.

“Saya bikin sekolah karena prihatin sama anak-anak di kampung, kalau mau sekolah jauh harus jalan kaki beberapa kilometer setiap hari ” kata Rezki.

Bahkan kenang Rezki, pernah suatu ketika seorang anak di kampung tersebut (salah satu siswa) yang ingin pergi bersekolah di kampung sebelah dengan berjalan kaki kecelakaan ditabrak mobil yang mengakibatkan sang anak terluka parah "Sang anak saat ini mengalami geger otak dan kelainan mental," kata dia.

Dari kejadian tersebut kata Rezki ia memantapkan tekad untuk membangun sekolah di kampungnya. Mulai dari 2015 Rezki mendirikan sekolah Mis Assaddiyah untuk anak-anak di Dusun Bungayya dan sampai sekarang sudah ada sekolah PAUD juga untuk anak-anak usia dini agar bisa bersekolah dengan murah dan layak serta di perkenalkan dengan dunia pendidikan sejak dini.

“Saya punya mimpi besar anak-anak di kampung saya tidak ada lagi yang putus sekolah dan berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan pendidikan yang layak,"katanya.



Di samping itu Rezki melihat kondisi ekonomi warga yang kurang mampu, ia berkeinginan untuk menciptakan sekolah bagi warga tidak mampu bahkan gratis.

“Rata-rata orang disini kurang mampu, makanya saya mendirikan sekolah untuk warga, tidak perlu bayar kalau tidak mampu yang penting anaknya sekolah” kata Rezki lagi.

Rezki dengan niat baiknya hanya ingin anak-anak di Dusun Bungayya jangan sampai putus sekolah karena kekurangan biaya. Namun impian tersebut harus tertunda, karena Rezki tidak punya dana yang cukup untuk membangun ruang kelas untuk siswanya karena setiap tahun semakin bertambah peserta didiknya.

"Dengan 4 ruang kelas yang beralasakan tanah dan berdinding papan seadanya serta seng atau atap bangunan yang sudah bocor-bocor, anak-anak di Dusun Bungayya harus bergantian masuk kelas, bahkan seringkali satu kelas dibagi dua agar tetap bisa belajar,“ katanya.

Selain ruang kelas, Mis Assaddiyah juga kekurangan tenaga pengajar, saat ini hanya ada 7 pengajar termasuk termasuk Rezki, terdiri dari 7 perempuan dan 2 laki-laki itupun mereka sudah Dwi fungsi untuk mengajar Mis Assaddiyah dan Paud yang ada di kampung tersebut.



“Pengajar juga kurang karena orang disini kebanyakan sekolahnya cuma sampai SD, makanya dari kejadian sosial inilah saya bertekad kuat, biar nanti mereka anak-anak di kampung ini kalau sudah lulus, bisa lanjut ke SMP kemudian SMA dan lanjut kuliah kalau sudah selesai bisa kembali mengajar lagi di sini,” katanya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)