Mis Assadiyah Sekolah Terpencil di Bulukumba Butuh Perhatian

Selasa, 15 Maret 2022 - 18:12 WIB
loading...
A A A
“Saya punya mimpi besar anak-anak di kampung saya tidak ada lagi yang putus sekolah dan berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan pendidikan yang layak,"katanya.



Di samping itu Rezki melihat kondisi ekonomi warga yang kurang mampu, ia berkeinginan untuk menciptakan sekolah bagi warga tidak mampu bahkan gratis.

“Rata-rata orang disini kurang mampu, makanya saya mendirikan sekolah untuk warga, tidak perlu bayar kalau tidak mampu yang penting anaknya sekolah” kata Rezki lagi.

Rezki dengan niat baiknya hanya ingin anak-anak di Dusun Bungayya jangan sampai putus sekolah karena kekurangan biaya. Namun impian tersebut harus tertunda, karena Rezki tidak punya dana yang cukup untuk membangun ruang kelas untuk siswanya karena setiap tahun semakin bertambah peserta didiknya.

"Dengan 4 ruang kelas yang beralasakan tanah dan berdinding papan seadanya serta seng atau atap bangunan yang sudah bocor-bocor, anak-anak di Dusun Bungayya harus bergantian masuk kelas, bahkan seringkali satu kelas dibagi dua agar tetap bisa belajar,“ katanya.

Selain ruang kelas, Mis Assaddiyah juga kekurangan tenaga pengajar, saat ini hanya ada 7 pengajar termasuk termasuk Rezki, terdiri dari 7 perempuan dan 2 laki-laki itupun mereka sudah Dwi fungsi untuk mengajar Mis Assaddiyah dan Paud yang ada di kampung tersebut.



“Pengajar juga kurang karena orang disini kebanyakan sekolahnya cuma sampai SD, makanya dari kejadian sosial inilah saya bertekad kuat, biar nanti mereka anak-anak di kampung ini kalau sudah lulus, bisa lanjut ke SMP kemudian SMA dan lanjut kuliah kalau sudah selesai bisa kembali mengajar lagi di sini,” katanya.
(agn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)