Tips Mendampingi Tumbuh Kembang Anak Selama Pembelajaran Daring

Sabtu, 12 Maret 2022 - 23:29 WIB
loading...
Tips Mendampingi Tumbuh Kembang Anak Selama Pembelajaran Daring
Pembelajaran jarak jauh atau daring menuntut peran orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak. Foto ilustrasi
A A A
SEMARANG - Pembelajaran jarak jauh atau daring menuntut peran orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak. Dokter Puni Oktisari, Sp. A., dokter Spesialis Anak di Siloam Hospitals Semarang mengatakan, orang tua memegang peranan penting dalam memantau tumbuh kembang.

"Tak dapat dipungkiri, orangtua memiliki peran penting untuk mendukung anak menjalani kegiatan belajar di rumah, terutama bagi anak-anak yang masih berada pada jenjang TK, SD, dan SMP," ungkap dr Puni dalam sesi Instagram Live pada Jumat (11/3/2022).



Menurutnya, anak-anak pada jenjang tersebut masih perlu dibantu untuk lebih fokus dan semangat dalam menciptakan suasana belajar. Dengan pendampingan yang dilakukan secara tepat, orangtua dapat mengawasi dan memantau tumbuh kembang anak selama pandemi.

Lebih lanjut, dokter Puni menyampaikan beberapa tips memantau tumbuh kembang anak selama pembelajaran daring.

Pertama, komunikasikan dan beri pengertian ke anak. Anak-anak TK dan SD kadang kalanya masih belum paham kondisi pandemi COVID-19 . Mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa tidak rutin datang ke sekolah? Mengapa belum boleh bermain bersama teman? Mengapa belum boleh jalan-jalan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi tanggung jawab orangtua untuk menjelaskan ke anak, bahwa masa pandemi ini mengharuskan kita untuk melakukan berbagai aktivitas dari rumah, mulai dari belajar hingga bermain.

"Berikan pengertian ke anak, orangtua akan mendampingi proses belajar sehingga anak-anak tak perlu merasa takut," ungkapnya.

Kedua, anak harus diberikan peraturan. Kebiasaan baik yang telah terbentuk sebelum pandemi harus dijaga agar anak dapat mandiri dan terbiasa melakukan aktivitasnya. Baca juga:

"Tetap terapkan peraturan pada anak, seperti, bangun pagi setiap pukul 06.00, mandi dan sarapan sebelum mengakses Zoom, dan membatasi jam tidur pada malam hari," tambahnya.

Ketiga, membuat pojok atau sudut belajar. Dilandasi dengan kesepakatan dari anak, sudut belajar dibuat untuk memberi pengertian bahwa anak mempunyai ruangan sendiri untuk belajar.

"Penentuan sudut belajar juga disesuaikan dengan keinginan anak agar lebih bersemangat, misalnya anak lebih suka belajar dengan melihat pemandangan di luar rumah, maka buat meja belajar di dekat teras rumah," bebernya.

Keempat, buat inovasi dalam pembelajaran anak. Ajak anak melakukan aktivitas di rumah yang sesuai dengan kurikulum pembelajarannya di sekolah. Misalnya, materi pembelajaran anak di sekolah mengenai berhitung, maka orangtua dapat mengajak anak membuat beberapa kue kemudian anak dapat menghitung kue hasil buatannya. Hal ini juga untuk melatih saraf motorik dan kognitif anak.

Kelima, berikan apresiasi pada anak. Selama mendampingi anak, sekecil apapun usaha yang sudah dilakukan saat kegiatan pembelajaran, berikan apresiasi agar anak merasa lebih dihargai.

Keenam, orangtua harus tersenyum dan sabar. Meskipun terkesan susah, tersenyum dan sabar juga merupakan hal yang tak kalah penting. "Jangan sampai anak menjadi tertekan, stres, dan enggan belajar di rumah," tutupnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)