BPPTKG Sebut 646.000 Meter Kubik Material Merapi Telah Runtuh saat Erupsi

Jum'at, 11 Maret 2022 - 18:55 WIB
loading...
BPPTKG Sebut 646.000 Meter Kubik Material Merapi Telah Runtuh saat Erupsi
Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas pada pekan. BPPTKG menyatakan ada awan panas guguran meluncur dengan jarak terjauh selama ini, yakni 5 Km. Foto/BPPTKG
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas pada pekan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan ada awan panas guguran atau wedus gembel meluncur dengan jarak terjauh selama ini, yakni 5 Km.

BPPTKG Sebut 646.000 Meter Kubik Material Merapi Telah Runtuh saat Erupsi


Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, pada minggu ini teramati 1 kali awan panas guguran ke arah barat daya yaitu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 2 Km. Selain itu juga terjadi 18 kali ke arah tenggara atau ke arah Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 5 Km.



"Dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo," ungkapnya, Jumat (11/3/2022).

Hanik menyebut, guguran lava teramati sebanyak 101 kali ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 Km dan 17 kali ke arah tenggara atau ke hulu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km.

Dan secara morfologi menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian. Untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik yang runtuh menjadi awan panas guguran yang terjadi pada 9-10 Maret 2022.

"Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," ujar dia.



Untuk aktifitas Kegempaan BPPTKG mencatat dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi di antaranya 19 kali awan panas guguran , 5 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 44 kali gempa fase banyak (MP), 1.118 kali gempa guguran (RF), 19 kali gempa hembusan (DG), dan 3 kali gempa tektonik (TT).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 3.6033 seconds (0.1#10.140)