Gunung Merapi Muntahkan Wedus Gembel, Magelang Hujan Abu
loading...
A
A
A
MAGELANG - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran (wedus gembel), Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 WIB. Sebaran abu vulkanik mengarah ke sisi barat daya Gunung Merapi.
Akibat muntahan wedus gembel ini, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sawangan dan Dukun, Kabupaten Magelang yang diguyur hujan abu tipis hingga sedang.
Desa di wilayah Kecamatan Sawangan yang diguyur hujan abu antara lain Gantang, Jati, Ketep dan Soronalan. Sedangkan desa di Kecamatan Dukun yang diguyur hujan abu, yakni Sengi, Krinjing dan Paten.
"Saya baru tahu kalau terjadi hujan abu sekitar jam 00.15 WIB. Saat itu, hujan abu cukup deras," kata Diono warga Krinjing.
Dia mengatakan, hujan abu yang terjadi saat ini cukup tebal. "Abunya cukup tebal. Daun pohon di halaman, sebagian berubah warna jadi abu-abu karena tertutup abu," ujarnya.
Menurutnya, warga sudah terbiasa dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Meski demikian mereka tetap waspada dan terus memantau perkembangan aktivitas gunung teraktif di dunia itu. Apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar, maka warga sudah tahu langkah apa yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.
"Warga sudah terbiasa. Apalagi selama kurang lebih satu tahun belakangan ini sering terjadi awan panas guguran dan aktivitas vulkanik lainnya," ujarnya.
Akibat muntahan wedus gembel ini, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sawangan dan Dukun, Kabupaten Magelang yang diguyur hujan abu tipis hingga sedang.
Desa di wilayah Kecamatan Sawangan yang diguyur hujan abu antara lain Gantang, Jati, Ketep dan Soronalan. Sedangkan desa di Kecamatan Dukun yang diguyur hujan abu, yakni Sengi, Krinjing dan Paten.
"Saya baru tahu kalau terjadi hujan abu sekitar jam 00.15 WIB. Saat itu, hujan abu cukup deras," kata Diono warga Krinjing.
Dia mengatakan, hujan abu yang terjadi saat ini cukup tebal. "Abunya cukup tebal. Daun pohon di halaman, sebagian berubah warna jadi abu-abu karena tertutup abu," ujarnya.
Menurutnya, warga sudah terbiasa dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Meski demikian mereka tetap waspada dan terus memantau perkembangan aktivitas gunung teraktif di dunia itu. Apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar, maka warga sudah tahu langkah apa yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.
"Warga sudah terbiasa. Apalagi selama kurang lebih satu tahun belakangan ini sering terjadi awan panas guguran dan aktivitas vulkanik lainnya," ujarnya.
(shf)