Sungai Berhulu Puncak Merapi Rawan Jadi Jalan Tol Wedus Gembel

Jum'at, 11 Maret 2022 - 17:22 WIB
loading...
A A A
Makwan menyebut, saat ini alur material Merapi masih melewati jalurnya, tidak menyebar karena sifat erupsi yang efusif. Namun kewaspadaan antisipasi di luar kebiasaan erupsi memang diperlukan untuk tindakan mitigasi.

Menurut Makwan, vukan hanya lokasi tambang, jalur menuju destinasi yang berada 5 Km dari puncak, seperti Bunker Kaliadem, Klangon sudah ditutup untuk keselamatan semua pihak. Penutupan tersebut belum ditentukan batas akhirnya.

"Kita lihat kondisi dan perkembangan Merapi seperti apa," tambahnya.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menambahkan bahwa pada 9-10 Maret 2022, Gunung Merapi meluncurkan 17 kali awan panas guguran ke arah Kali Gendol. Ujung luncuran APG teramati di sisi tenggara bungker Kaliadem.

Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur APG kali ini mencapi 4,9 km dari puncak.



Pasca rentetan APG ini, status #Merapi masih berada di tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi," terangnya.

Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)