Pemkab Lamandau Gelar Rapat Pembangunan SUTT Nanga Bulik Bersama PLN
loading...
A
A
A
LAMANDAU - Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) pada jalur Nanga Bulik masih terus berjalan. Untuk membahas kelanjutan pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, Kalteng menggelar rapat bersama Perwakilan PT PLN Persero dan warga Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Aula Setda Kabupaten Lamandau.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Lamandau, Ray Paskan. Ia mengatakan pertemuan tersebut merupakan permohonan mediasi dari PT PLN Persero. “Kami membahas persoalan ganti rugi tanam tumbuh dan bangunan yang dilalui jalur SUTT,” katanya Kamis (10 /3/2022).
Ia mengatakan Pembangunan SUTT tersebut merupakan upaya peningkatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas untuk pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di kabupaten Lamandau. “Pembangunan SUTT ini, merupakan proyek strategis bagi Lamandau.
Manager UPP KLB II PT PLN Persero, Benaya S Winowoda mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pembangunan kelistrikan berupa Gardu Induk (GI) di Desa Kujan, Kecamatan Bulik. “Pembangunannya sudah berjalan 67%, target pembangunan selesai tahun ini (2022),” ujar Benaya.
Baca: Jalur Pantura Semarang-Demak di Sayung Bakal Terganggu 4 Hari, Ada Apa?.
Ia melanjutkan pembangunan SUTT yang menghubungkan Gardu Induk Kobar – Sukamara – Lamandau sebanyak 116 titik. Di Kabupaten Lamandau terdapat 67 titik ditargetkan selesai akhir tahun 2022. “Dengan beroperasinya gardu induk tersebut, maka Kabupaten Lamandau tidak akan mengalami kekurangan daya listrik lagi," katanya.
Ia menambahkan, proyek SUTT Jalur Nanga Bulik merupakan proyek strategis nasional yang harus segera diselesaikan dan pihaknya akan mengakomodir perubahan kategori dan jenis sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. “Sehingga nilai kompensasinya nanti sesuai dengan kesepakatan antara pihak kami dengan masyarakat setempat," pungkasnya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Lamandau, Ray Paskan. Ia mengatakan pertemuan tersebut merupakan permohonan mediasi dari PT PLN Persero. “Kami membahas persoalan ganti rugi tanam tumbuh dan bangunan yang dilalui jalur SUTT,” katanya Kamis (10 /3/2022).
Ia mengatakan Pembangunan SUTT tersebut merupakan upaya peningkatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas untuk pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di kabupaten Lamandau. “Pembangunan SUTT ini, merupakan proyek strategis bagi Lamandau.
Manager UPP KLB II PT PLN Persero, Benaya S Winowoda mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pembangunan kelistrikan berupa Gardu Induk (GI) di Desa Kujan, Kecamatan Bulik. “Pembangunannya sudah berjalan 67%, target pembangunan selesai tahun ini (2022),” ujar Benaya.
Baca: Jalur Pantura Semarang-Demak di Sayung Bakal Terganggu 4 Hari, Ada Apa?.
Ia melanjutkan pembangunan SUTT yang menghubungkan Gardu Induk Kobar – Sukamara – Lamandau sebanyak 116 titik. Di Kabupaten Lamandau terdapat 67 titik ditargetkan selesai akhir tahun 2022. “Dengan beroperasinya gardu induk tersebut, maka Kabupaten Lamandau tidak akan mengalami kekurangan daya listrik lagi," katanya.
Ia menambahkan, proyek SUTT Jalur Nanga Bulik merupakan proyek strategis nasional yang harus segera diselesaikan dan pihaknya akan mengakomodir perubahan kategori dan jenis sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. “Sehingga nilai kompensasinya nanti sesuai dengan kesepakatan antara pihak kami dengan masyarakat setempat," pungkasnya.
(nag)