Kisah Sunan Ampel dan Petuah Jawa Moh Limo yang Melegenda
loading...
A
A
A
Salah satu ajaran dan petuah Sunan Ampel yang tersohor dan dikenal hingga kini yakni, Moh Limo atau 5 perkara tercela, yang apabila petuah itu diresapi maka orang akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela. Moh Limo adalah falsafah Jawa yang berarti ajakan untuk meninggalkan lima perkara.
Falsafah dakwah Sunan Ampel itu untuk memperbaiki kerusakan akhlak di tengah masyarakat pada masa itu di antaranya.
1. Moh Main
Diartikan sebagai tidak mau bermain judi. Judi hanya akan menimbulkan dendam bagi yang kalah. Biasanya orang yang kalah juga akan menyusahkan keluarga karena terus meminta uang untuk berjudi kembali.
Di sisi lain pengaruhnya bagi negara di mana masyarakatnya gemar berjudi, tidak akan jauh dari perilaku yang melanggar norma seperti mencuri, merampok maupun korupsi uang rakyat.
Sebaliknya bagi yang menang dalam berjudi, juga tidak mendapatkan manfaatnya. Hal ini karena harta yang diperoleh dengan cara haram menjadi tidak berkah. Mereka juga berada di lingkungan yang suka berpesta pora sehingga lebih mudah menghabiskan hartanya tersebut.
2. Moh Minum
Bermakna tidak mau minum minuman yang memabukkan, seperti alkohol. Hal ini karena minuman tersebut dapat menghilangkan pertimbangan akal sehat. Dampaknya orang yang suka minum tidak dapat membedakan yang baik dan buruk.
Ketika mabuk pun, membuat seseorang dapat saja membocorkan rahasia pribadi, teman, pekerjaan dan lainnya sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.
3. Moh Maling
Maling berarti mencuri, yang mana perbuatan tercela yang merugikan korbannya. Terlebih jika korban adalah orang kurang mampu yang sudah mengumpulkan tabungannya. Mencuri berarti mengambil paksa hak orang lain dan tentunya hukumannya tertuang dalam undang-undang pidana.
Ajaran "moh maling" andaikan diterapkan dan ditindak tegas dalam suatu negara, niscaya negara akan mengalami kemakmuran. Sayangnya, masih banyak yang memilih melakukan tindakan tercela ini demi keuntungan pribadinya.
4. Moh Madat
Madat atau mengisap candu seperti narkotika dan obat terlarang lainnya sejenisnya. Jika orang suka madat membuatnya menjadi pribadi yang malas, terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan penyakit dan juga menjadikannya boros, karena kita tahu bahwa barang terlarang tersebut memiliki harga yang mahal.
Oleh karena itu, ajaran "Moh Madat" ini diajarkan Sunan Ampel agar seseorang dapat menghindari perilaku tidak terpuji ini. Tak lain karena merupakan larangan Allah dan tidak ada manfaat yang bisa dirasakan dari Madat.
5. Moh Madon
Berzina dapat menghilangkan status keturunan karena anak hasil perzinaan tersebut tidak mengetahui siapa orang tua sesungguhnya. Terlebih jika dilakukan dengan pekerja seks. Hal ini akan menjadi penularan penyakit kelamin berbahaya seperti HIV Aids. Maka sudah menjadi keharusan agar menjauhi berzina karena dilarang Allah dan merupakan perilaku tercela.
Sunan Ampel dihadiahi tanah di Desa Ampel Surabaya yang kemudian dijadikan pesantren Ampeldenta. Beliau ditugaskan untuk mendidik tentang budi pekerti pada para Adipati dan pejabat keraton Majapahit serta para rakyat biasa turut mengikuti.
Falsafah dakwah Sunan Ampel itu untuk memperbaiki kerusakan akhlak di tengah masyarakat pada masa itu di antaranya.
1. Moh Main
Diartikan sebagai tidak mau bermain judi. Judi hanya akan menimbulkan dendam bagi yang kalah. Biasanya orang yang kalah juga akan menyusahkan keluarga karena terus meminta uang untuk berjudi kembali.
Di sisi lain pengaruhnya bagi negara di mana masyarakatnya gemar berjudi, tidak akan jauh dari perilaku yang melanggar norma seperti mencuri, merampok maupun korupsi uang rakyat.
Sebaliknya bagi yang menang dalam berjudi, juga tidak mendapatkan manfaatnya. Hal ini karena harta yang diperoleh dengan cara haram menjadi tidak berkah. Mereka juga berada di lingkungan yang suka berpesta pora sehingga lebih mudah menghabiskan hartanya tersebut.
2. Moh Minum
Bermakna tidak mau minum minuman yang memabukkan, seperti alkohol. Hal ini karena minuman tersebut dapat menghilangkan pertimbangan akal sehat. Dampaknya orang yang suka minum tidak dapat membedakan yang baik dan buruk.
Ketika mabuk pun, membuat seseorang dapat saja membocorkan rahasia pribadi, teman, pekerjaan dan lainnya sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.
Baca Juga
3. Moh Maling
Maling berarti mencuri, yang mana perbuatan tercela yang merugikan korbannya. Terlebih jika korban adalah orang kurang mampu yang sudah mengumpulkan tabungannya. Mencuri berarti mengambil paksa hak orang lain dan tentunya hukumannya tertuang dalam undang-undang pidana.
Ajaran "moh maling" andaikan diterapkan dan ditindak tegas dalam suatu negara, niscaya negara akan mengalami kemakmuran. Sayangnya, masih banyak yang memilih melakukan tindakan tercela ini demi keuntungan pribadinya.
4. Moh Madat
Madat atau mengisap candu seperti narkotika dan obat terlarang lainnya sejenisnya. Jika orang suka madat membuatnya menjadi pribadi yang malas, terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan penyakit dan juga menjadikannya boros, karena kita tahu bahwa barang terlarang tersebut memiliki harga yang mahal.
Oleh karena itu, ajaran "Moh Madat" ini diajarkan Sunan Ampel agar seseorang dapat menghindari perilaku tidak terpuji ini. Tak lain karena merupakan larangan Allah dan tidak ada manfaat yang bisa dirasakan dari Madat.
5. Moh Madon
Berzina dapat menghilangkan status keturunan karena anak hasil perzinaan tersebut tidak mengetahui siapa orang tua sesungguhnya. Terlebih jika dilakukan dengan pekerja seks. Hal ini akan menjadi penularan penyakit kelamin berbahaya seperti HIV Aids. Maka sudah menjadi keharusan agar menjauhi berzina karena dilarang Allah dan merupakan perilaku tercela.
Sunan Ampel dihadiahi tanah di Desa Ampel Surabaya yang kemudian dijadikan pesantren Ampeldenta. Beliau ditugaskan untuk mendidik tentang budi pekerti pada para Adipati dan pejabat keraton Majapahit serta para rakyat biasa turut mengikuti.