Stok Terbatas, Harga Minyak Goreng di Luwu Melonjak Tinggi
loading...
A
A
A
LUWU - Akibat kelangkaan minyak goreng, harganya pun terus meroket. Di Kabupaten Luwu harga minyak goreng bahkan menyentuh nilai Rp68 ribu per 2 liternya.
Informasi yang dihimpun, toko di sekitar Pasar Bua berani menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah karena pedagang juga membeli dengan harga tinggi yakni hingga Rp24 ribu per liter.
Contoh di Bua, harga minyak goreng ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp68 ribu plus 4 minuman spirite ukuran botol kecil. "Awalnya Rp42 per 2 liter kemudian naik jadi Rp50 ribu dan sekarang Rp68 ribu," kata Niar salah satu warga yang membeli minyak goreng.
Diketahui, kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Luwu terjadi kurang lebih sebulan terakhir. Akibatnya harga pun meningkat 100 persen dari harga HET.
Dari pantauan, hanya minimarket modern seperti indomaret, Alfamidi dan Alfamart yang menjual sesuai HET. Olehnya itu, hampir tiap hari ada antrian ibu-ibu berburu minyak goreng di depan minimarket modern.
Salah seorang kasir Indomaret di Desa Puty, mengakui ada kelangkaan minyak goreng. "Hampir sebulan tidak ada pengiriman, hari ini baru masuk itu pun jumlah nya terbatas, hanya 8 karton, tiap karton isinya 6 bungkus dan tiap bungkus isi 2 liter," ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan, mengaku sudah melakukan sidak berkali-kali untuk mengantisipasi adanya upaya penimbunan minyak goreng.
"Namun kenyataannya stok minyak goreng di gudang Indomarco dan toko besar lainnya memang kosong. Bahkan kami sudah mendatangi gudang besar Indomarco di Kota Makassar bersama DPRD Luwu, hasilnya pun demikian stok kurang," ujarnya.
"Menurut pihak Indomarco, alasan produsen, kurangnya pasokan minyak goreng dikarenakan produksi yang kurang," lanjutnya.
Informasi yang dihimpun, toko di sekitar Pasar Bua berani menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah karena pedagang juga membeli dengan harga tinggi yakni hingga Rp24 ribu per liter.
Contoh di Bua, harga minyak goreng ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp68 ribu plus 4 minuman spirite ukuran botol kecil. "Awalnya Rp42 per 2 liter kemudian naik jadi Rp50 ribu dan sekarang Rp68 ribu," kata Niar salah satu warga yang membeli minyak goreng.
Diketahui, kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Luwu terjadi kurang lebih sebulan terakhir. Akibatnya harga pun meningkat 100 persen dari harga HET.
Dari pantauan, hanya minimarket modern seperti indomaret, Alfamidi dan Alfamart yang menjual sesuai HET. Olehnya itu, hampir tiap hari ada antrian ibu-ibu berburu minyak goreng di depan minimarket modern.
Salah seorang kasir Indomaret di Desa Puty, mengakui ada kelangkaan minyak goreng. "Hampir sebulan tidak ada pengiriman, hari ini baru masuk itu pun jumlah nya terbatas, hanya 8 karton, tiap karton isinya 6 bungkus dan tiap bungkus isi 2 liter," ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan, mengaku sudah melakukan sidak berkali-kali untuk mengantisipasi adanya upaya penimbunan minyak goreng.
"Namun kenyataannya stok minyak goreng di gudang Indomarco dan toko besar lainnya memang kosong. Bahkan kami sudah mendatangi gudang besar Indomarco di Kota Makassar bersama DPRD Luwu, hasilnya pun demikian stok kurang," ujarnya.
"Menurut pihak Indomarco, alasan produsen, kurangnya pasokan minyak goreng dikarenakan produksi yang kurang," lanjutnya.