Penampakan Gunung Lawu dengan Awan Bersabuk Melingkar

Sabtu, 05 Maret 2022 - 19:39 WIB
loading...
Penampakan Gunung Lawu...
Penampakan Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu (5/3/2022) sore terlihat unik. Awan bersabuk melingkar di lereng gunung, tepatnya di kawasan Tawangmangu. Foto/Ist
A A A
KARANGANYAR - Penampakan Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu (5/3/2022) sore terlihat unik. Awan bersabuk melingkar di lereng gunung, tepatnya di kawasan Tawangmangu.

Penampakan Gunung Lawu dengan Awan Bersabuk Melingkar


Penampakan Gunung Lawu bersabuk ini awalnya diketahui warga bernama Burhani yang hendak berwisata ke kawasan Cemorokandang bersama keluarga.



"Cuaca gerimis, ada awan di badan Gunung Lawu, bentuknya melingkar persis seperti sabuk," papar Burhani. Dia mengatakan, adannya awan melingkar seperti sabuk, menambah kecantikan Gunung Lawu.

Saat melihat ada awan melingkar seperti sabuk di lereng Gunung Lawu, spontan dirinya meminta pada anaknya yang duduk di bagian depan, untuk mengabadikan momen langka tersebut.

Penampakan Gunung Lawu dengan Awan Bersabuk Melingkar


"Biasanya Gunung Lawu itu kan bertopi, tapi ini bersabuk. Waktu melihat itu, saya langsung meminta anak saya yang duduk di depan disamping ayahnya yang lagi mengemudi, untuk mengambilkan foto," ucapnya sambil menunjukkan foto hasil jepretan anaknya.

Burhani yakin munculnya fenomena awan menyerupai sabuk di lereng Gunung Lawu ada pesan yang hendak disampaikan Alam pada Manusia. "Tapi apa pesannya saya enggak tahu. Lha wong saya bukan paranormal," terangnya sambil tertawa.



Sementara itu, salah satu tokoh yang dianggap paham dengan Gunung Lawu, Polet atau biasa disapa Mbah Po menjelaskan fenomena awan bersabuk di gunung yang memisahkan Jateng-Jatim.

Menurut Mbah Po, fenomena alam itu merupakan hal yang lumrah terjadi setiap hendak pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau. Kondisi itu terjadi karena dipengaruhi oleh arah angin.

"Lawu bertopi atau Lawu bersabuk itu biasa terjadi bila hendak pergantian musim. Inikan hendak pergantian musim, jadi fenomena alam seperti itu biasa muncul di daerah pegunungan," terangnya.



Dia menceritakan arah angin itu kemudian membuat awan berkumpul di salah satu titik, kemudian membentuk fenomena alam itu.

Dari arah angin, membentuk pola seperti sabuk, topi atau payung. Dan ini merupakan fenomena yang biasa. "Ini tadi terjadi kembali. Nah nanti bisa lagi terjadi kembali," jelasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2401 seconds (0.1#10.140)