Pasukan Yonif 743/PSY Gagalkan Penyelundupan Mobil Mewah di Perbatasan RI dengan Timor Leste
loading...
A
A
A
TIMOR TENGAH UTARA - Mobil mewah antik berkapasitas mesin 3.000 cc, hendak diselundupkan dari Timor Leste, ke Pulau Jawa. Mobil untuk off road tersebut, diselundupkan melalui Kali Noelekat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Upaya penyelundupan mobil mewah ini, berhasil digagalkan prajurit Yonif 743/PSY yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Timor Leste. Diduga, penyelundupan mobil ini sudah sering terjadi, namun selalu lolos dari pantauaan aparat.
Luasnya garis perbatasan yang tidak sebanding dengan jumlah personel penjaga perbatasan, diduga menjadi penyebab sering lolosnya upaya penyelundupan dari Timor Leste, ke wilayah Indonesia, dan sebaliknya.
Saat penyelundupan digagalkan, mobil mewah itu tidak ketahui pemiliknya karena posisi kendaraan berada di tengah sungai. Prajurit TNI AD penjaga perbatasan itu, langsung membawa mobil mewah ke Pos Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste, untuk kepentingan penyelidikan.
Setelah melakukan penyelidikan, barang bukti mobil mewah tersebut akhirnya diserahkan ke Bea Dan Cukai Atambua, untuk selanjutnya dilakukan proses sesaui dengan hukum yang berlaku di negeri ini.
Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste, Yonif 743/PSY, Letkol Inf. Andi Lulianto mengatakan, telah menyerahkan barang bukti penyelundupan ke bea dan cukai. "Barang bukti ini, disita oleh aparat dari upaya penyelundupan dari wilayah Timor Leste. Mobil dimasukkan ke wilayah Indonesia, melalui perbatsan Napan di Kabupaten TTU," ungkapnya.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Bea Cukai Atambua, Wilfridus WK., mengatakan, sangat berterimakasih kepada prajurit Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste Yonif 743/PSY, yang sudah membantu melakukan penggagalan aksi penyelundupan ini.
"Setelah menerima barang bukti tersebut, kami akan melakukan pendataan dan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jenis barang dan kondisinya. Selain juga akan meminta keterangan kepada pihak yang sudah menyerahkan barang bukti tersebut," terang Wilfridus.
Upaya penyelundupan mobil mewah ini, berhasil digagalkan prajurit Yonif 743/PSY yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Timor Leste. Diduga, penyelundupan mobil ini sudah sering terjadi, namun selalu lolos dari pantauaan aparat.
Luasnya garis perbatasan yang tidak sebanding dengan jumlah personel penjaga perbatasan, diduga menjadi penyebab sering lolosnya upaya penyelundupan dari Timor Leste, ke wilayah Indonesia, dan sebaliknya.
Saat penyelundupan digagalkan, mobil mewah itu tidak ketahui pemiliknya karena posisi kendaraan berada di tengah sungai. Prajurit TNI AD penjaga perbatasan itu, langsung membawa mobil mewah ke Pos Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste, untuk kepentingan penyelidikan.
Setelah melakukan penyelidikan, barang bukti mobil mewah tersebut akhirnya diserahkan ke Bea Dan Cukai Atambua, untuk selanjutnya dilakukan proses sesaui dengan hukum yang berlaku di negeri ini.
Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste, Yonif 743/PSY, Letkol Inf. Andi Lulianto mengatakan, telah menyerahkan barang bukti penyelundupan ke bea dan cukai. "Barang bukti ini, disita oleh aparat dari upaya penyelundupan dari wilayah Timor Leste. Mobil dimasukkan ke wilayah Indonesia, melalui perbatsan Napan di Kabupaten TTU," ungkapnya.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Bea Cukai Atambua, Wilfridus WK., mengatakan, sangat berterimakasih kepada prajurit Satgas Pamtas Indonesia-Timor Leste Yonif 743/PSY, yang sudah membantu melakukan penggagalan aksi penyelundupan ini.
"Setelah menerima barang bukti tersebut, kami akan melakukan pendataan dan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jenis barang dan kondisinya. Selain juga akan meminta keterangan kepada pihak yang sudah menyerahkan barang bukti tersebut," terang Wilfridus.
(eyt)