Perisai Persaudaraan Sejati Ingatkan Waspada PKI
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Marak isu tentang bangkitnya paham komunis yang belakangan menjadi pembincangan hangat masyarakat Tanah Air, disikapi keras oleh organisasi Perisai Persaudaraan Sejati (PPS).
Ketua Majelis Pembina PPS Faisal Hoesen mengingatkan, bahwa sebagai idiologi yang pernah tumbuh di Indonesia, paham komunis tak akan mati.
Apalagi, paham komunis sempat menjadi salah satu partai besar di masa orde lama, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Kalau partainya (PKI) memang sudah mati. Tapi kalau paham atau ideologi komunisnya akan tetap hidup dan bisa muncul kapan saja. Itulah harus diwaspadai, karena bahaya laten ini sangat merusak dan pernah berkhianat," tegas Faisal yang didampingi sekretaris Iskandar Z Nawawi dan Ir Tumarlan Thamrin MP, kepada SINDO media, Senin (15/6).
Faisal atau biasa juga akrab disapa Wak Uban ini juga menegaskan, pihaknya menolak keras RUU HIP (Haluan Idiologi Pancasila) yang tidak memasukkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan Pelarangan Paham Komunis.
Pelarangan komunisme di Indonesia juga bersifat final karena berdasarkan TAP MPR No I Tahun 2003, tidak ada ruang hukum untuk mengubah atau mencabut TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966.
"Kita mendukung pemerintah khususnya TNI dan Polri untuk menyelidiki, menangkap serta memproses secara hukum terhadap orang atau kelompok, yang kami nilai ada upaya untuk membangkitkan ajaran paham komunis di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya lagi. (Baca juga: Bertambah 70, Total Positif COVID-19 di Sumsel Jadi 1.396 Kasus)
Sekretaris PPS Iskandar Z Nawawi menambahkan, sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang bermitra dengan pemerintah, pihaknya ke depan akan selalu siap menggalang kekuatan gerakan anti komunis bersama pemuda dan organisasi masyarakat lain.
"Ini seirus, jangan dianggap enteng. Paham komunis sudah membuat negara kita menderita, berperang, dan dendam sesama anak bangsa, sampai sekarang. Makanya paham komunis harus dicerabut sampai ke akar-akarnya, jangan diberi ruang," kata Iskandar.
Ketua Majelis Pembina PPS Faisal Hoesen mengingatkan, bahwa sebagai idiologi yang pernah tumbuh di Indonesia, paham komunis tak akan mati.
Apalagi, paham komunis sempat menjadi salah satu partai besar di masa orde lama, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Kalau partainya (PKI) memang sudah mati. Tapi kalau paham atau ideologi komunisnya akan tetap hidup dan bisa muncul kapan saja. Itulah harus diwaspadai, karena bahaya laten ini sangat merusak dan pernah berkhianat," tegas Faisal yang didampingi sekretaris Iskandar Z Nawawi dan Ir Tumarlan Thamrin MP, kepada SINDO media, Senin (15/6).
Faisal atau biasa juga akrab disapa Wak Uban ini juga menegaskan, pihaknya menolak keras RUU HIP (Haluan Idiologi Pancasila) yang tidak memasukkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan Pelarangan Paham Komunis.
Pelarangan komunisme di Indonesia juga bersifat final karena berdasarkan TAP MPR No I Tahun 2003, tidak ada ruang hukum untuk mengubah atau mencabut TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966.
"Kita mendukung pemerintah khususnya TNI dan Polri untuk menyelidiki, menangkap serta memproses secara hukum terhadap orang atau kelompok, yang kami nilai ada upaya untuk membangkitkan ajaran paham komunis di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya lagi. (Baca juga: Bertambah 70, Total Positif COVID-19 di Sumsel Jadi 1.396 Kasus)
Sekretaris PPS Iskandar Z Nawawi menambahkan, sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang bermitra dengan pemerintah, pihaknya ke depan akan selalu siap menggalang kekuatan gerakan anti komunis bersama pemuda dan organisasi masyarakat lain.
"Ini seirus, jangan dianggap enteng. Paham komunis sudah membuat negara kita menderita, berperang, dan dendam sesama anak bangsa, sampai sekarang. Makanya paham komunis harus dicerabut sampai ke akar-akarnya, jangan diberi ruang," kata Iskandar.
(boy)